Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sekadar Nama "Nyeleneh", Soto Djiancuk Punya Rasa Khas Blitar

Kompas.com - 14/03/2016, 17:01 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Editor

BANTUL, KOMPAS.com - Salah satu strategi marketing ampuh untuk memasarkan kuliner adalah dengan memberinya nama aneh-aneh atau unik. Satu contohnya adalah Soto Djiancuk di Bantul Yogyakarta.

Anda tahu artinya Djiancuk? Kalau Anda orang Jawa pasti langsung tertawa ngakak karena pasti sudah tahu artinya. Mohon maaf bagi yang tidak paham bahasa Jawa, 'Djiancuk' sebenarnya kata umpatan kasar khas Jawa.

Tetapi justru karena nama unik ini, Soto Djiancuk mudah dikenal dan cepat terkenal. Nah, tentu Anda penasaran, rasanya kayak apa sih? Sebab kata Djiancuk itu dalam bahasa Jawa konotasinya adalah umpatan kasar.

Ketika Anda mendengar kata "Djiancuk" pasti konotasi negatif yang akan ada di benak Anda. Memang kata tersebut adalah sebuah kata umpatan yang jamak diucapkan oleh masyarakat Jawa Timur.

Tetapi di Yogyakarta kata "Djiancuk" digunakan untuk nama sebuah warung soto khas Jawa Timur yang terletak di Jalan PGRI 2 Nomor 59, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut Parjinah (52) pemilik warung soto Djiancuk penggunaan kata tersebut hanya sekedar untuk menegaskan bahwa soto yang ada di warung tersebut adalah benar-benar soto asli Jawa Timur.

"Tidak ada maksud apa-apa, hanya guyonan agar masyaralat tahu, yang kami jual adalah soto asli Jawa Timur," ujarnya, Selasa (19/5/2016).

Ia bertutur, warung soto Djiancuk telah ada sejak tahun 2000. Soto yang dijual adalah soto khas Jawa Timur, khususnya daerah Blitar. Resep dari soto tersebut dia dapat dari nenek suaminya yang memang asli Blitar.

Hidangan soto Djiancuk terdiri dari nasi, potongan daging sapi, tauge segar, irisan tomat, keripik kentang, irisan telur rebus, dan disiram dengan kuah berwarna agak kecoklatan.

Rasa gurih dan segar dihasilkan dari soto yang menggunakan kuah dari kaldu sapi. Irisan dagingnya yang lembut, aroma merica yang kuat, tauge yang masih sangat segar, serta kuahnya yang coklat dan gurih ini memberi sensasi rasa yang kaya dari hidangan soto Djiancuk.

Bumbu rempahnya pun juga terasa, bahkan belum diberi tambahan seperti kecap, sambal, serta peresan jeruk nipis pun sudah mantap.

Resep khas Blitar

Dikatakan Parjinah, meskipun dia berjualan di Yogyakarta yang masyarakatnya cenderung lebih menggemari masakan bercita rasa manis, tetapi dia tidak memodifikasi resep soto khas Blitar tersebut.

"Semua sama persis apa yang diajarkan oleh nenek dari suami saya. Untuk mempertahankan kualitas hidangan, saya juga menggunakan bahan-bahan yang bagus, sperti daging. Saya hanya menggunakan daging yang bagus, salain rasanya agar tetap terjaga, saya juga ingin menjaga kesehatan para pelanggan," ujarnya.

Setiap harinya warung soto tersebut buka dari pukul 08.00 hingga 18.00. Dalam sehari Parjinah menghabiskan 4 kilogram daging sapi.

Menurutnya, warung soto Djiancuk adalah satu-satunya tempat yang menjual soto khas Blitar di Yogyakarta.

Untuk satu porsi soto dihargai Rp 10.000. Terdapat beberapa kudapan pendamping, seperti tempe goreng dan kerupuk yang dihargai Rp 1.000, sate ayam dan sate keong dengan harga Rp 2.000.

Untuk minuman, tersedia wedang tomat, wedang asem, teh, dan jeruk yang semuanya itu dibanderol dengan harga Rp 250.

Tidak hanya namanya saja yang unik, konsep warungnya pun cukup unik dan nyentrik. Bangunannya seperti rumah “setengah jadi” dengan dinding batu bata kasar, dan banyak ornamen kayu-kayuan.

Masuk ke bagian dalam Anda akan lebih takjub dengan interior yang nyeni di warung ini. Pilihan makan bisa di meja kursi yang tersedia atau di bagian samping ruang utama yang berupa saung bambu beralaskan papan kayu dan tikar, atau di bagian teras depan, duduk di lesehan bambu.

Ada sedikit sentuhan vintage yang njawani sebagai “hiasan rumah”, sepeda onthel tua, jejeran gerabah, juga poster-poster lawas. Sentuhan nyentrik tersebut tidak terlepas dari sentuhan Widodo yang merupakan suami Parjinah. Widodo adalah seorang seniman lukis lulusan Intitut Seni Indonesia Yogyakarta.

Secara persis, Soto Djiancuk terletak sekitar 600 meter arah Barat Kampus IKIP PGRI Yogyakarta. Tidak ada angkutan umum menuju kawasan tersebut dari pusat kota Yogyakarta. Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun menggunakan jasa taksi. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Artikel ini tayang di Tribun Travel dengan judul "Soto Djiancuk dari Bantul, Diberi Nama Aneh dan Unik Biar Cepat Tenar dan Laku?".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com