Perempuan yang akrab disapa Yani tersebut adalah generasi ketiga yang saat ini meneruskan usaha gudeg Bu Djoyo yang berada di jalan Gedongkuning No.142, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Gudeg Bu Djoyo yang berada di Jalan Gedongkuning Nomor142, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
"Berjualan gudeg ini telah dimulai sejak simbah dulu. Simbah yang bernama Mbah Karyo berjualan gudeg sejak zaman pendudukan Jepang di Indonesia," ungkap Yani menceritakan.
Kemudian usaha tersebut diteruskan oleh ibunya yang bernama Bu Djoyo. Dengan nama Bu Djoyo tersebutlah kemudian gudeg yang satu ini dikenal luas masyarakat Yogyakarta.
Sebelum menetap di lokasinya yang sekarang, gudeg ini dijajakan di beberapa tempat, seperti di pasar Sentul, Gedongkuning, hingga depan Puskesmas Umbulharjo.
"Dulu ibu sama simbah jika berjualan gudeg pada pagi hari. Tetapi mulai sekitar tahun 2000-an kami mulai berjualan dari sore hingga malam hari," ujar Yani.
Gudeg yang dijual di warung Bu Djoyo ini adalah jenis gudeg basah dengan cita rasa dominan gurih dan tidak terlalu legit. Sebagai pendamping gudeg adalah sayur krecek dengan cita rasa yang pedas.
Bahan yang tidak boleh ketinggalan adalah areh dari santan kelapa berwarna kecoklatan yang gurih. Pembeli bisa memilih aneka lauk, seperti telur, tahu, daging ayam, dan ati ampela. Beragam lauk tersebut membuat cita rasa gudeg semakin nendang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.