Dewi dan beberapa temannya mengakui, ketika masih kuliah dulu mereka kerap kelayapan kemping dan naik gunung ke beberapa tempat terpencil di Indonesia. Sekarang, ketika semakin sibuk bekerja dan mengurus anak, keinginan bisa seperti dulu pupus sudah. Yang bisa dilakukan untuk mengobati rasa kangen ala "tempoe doloe" itu hanya kemping bersama di Gunung Bunder.
"Bisa kumpul lagi bareng teman-teman kemping dulu, tapi tetap bisa mengajak anak-anak. Cari lokasi yang dekat dan tentu tidak bahaya untuk mereka bermain. Lagipula, main di alam bebas ini kan perlu untuk anak-anak agar mereka juga melepas jenuh dari kehidupan sehari-hari yang itu-itu saja," ujar Dewi.
Hal tersebut juga diakui oleh Chirul, rekan Dewi. Setelah hampir 15 tahun tidak bertemu, acara kemping itu justeru yang membuatnya tertarik ikut "bereuni", setelah berulang kali tidak bisa menyempatkan diri.
"Sudah lama sekali tidak bisa seperti ini. Kemping seperti dulu, masak-masak atau main gitar di tengah udara dingin. Begitu tahu bisa bawa anak, saya bahkan langsung ajak isteri dan anak sekaligus. Kita bisa asyik reuni di alam tanpa rasa khawatir anak-anak main ke sana kemari," kata Chirul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.