Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2016, 15:32 WIB
EditorI Made Asdhiana

MATARAM, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, mengklaim jumlah wisatawan yang melakukan pendakian ke Gunung Tambora terus menunjukkan peningkatan.

"Tingginya intensitas pendakian ini terjadi dalam dua tahun terakhir. Bahkan, jumlahnya semakin meningkat sejak peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora yang dilaksanakan tahun 2015 lalu," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu, Hj Sri Suzana seusai rapat persiapan Festival Tambora 2016 di Mataram, Selasa (29/3/2016).

(BACA: Festival Pesona Tambora Akan Digelar April 2016)

Sri menuturkan, sejak pelaksanaan Festival Tambora 2015 untuk memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora yang terjadi tahun 1815, nama gunung tertinggi di Pulau Sumbawa itu semakin populer di masyarakat Indonesia maupun luar negeri. Akibatnya banyak wisatawan yang penasaran ingin mendaki gunung tersebut.

"Kita mencatat ada 5.000 sampai 6.000 orang mendaki Gunung Tambora di tahun 2015. Saat ini kita perkirakan jumlahnya semakin meningkat hingga 7.000 orang, baik pendaki nusantara maupun mancanegara," katanya.

Budi Nur Mukmin Nissan All-New NP300 Navara melewati habitat asli kerbau di savana Gunung Tambora.
Menurut Sri, jika kondisi ini terus dipertahankan, maka bukan tidak mungkin jumlah pendakian menuju Gunung Tambora suatu saat nanti akan mampu mengalahkan jumlah kunjungan wisatawan yang menuju Gunung Bromo di Jawa Timur.

"Dengan adanya Festival Tambora yang setiap tahun direncanakan, kita yakin suatu saat Gunung Tambora bisa menjadi ancaman bagi Gunung Bromo," ucap Sri.

(BACA: Gili Sudak, Bermain dengan Bintang Laut di Pulau Memesona)

Sebab, lanjut Sri, jika ditengok dari sisi sejarah, Gunung Tambora pernah menggemparkan dunia, karena letusan dahsyatnya pada 5 April 1815. Letusan Gunung Tambora saat itu berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia.

Bahkan, letusan Gunung Tambora mencapai ratusan kilometer dan membuat kabut tebal di langit sampai mengakibatkan gagal panen di daratan China dan Eropa.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

Travel Update
Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Travel Update
Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Jalan Jalan
Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Hotel Story
3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Jalan Jalan
Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Jalan Jalan
Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Travel Update
Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Travel Update
AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

Travel Update
3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

Jalan Jalan
Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Jalan Jalan
Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Jalan Jalan
Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Travel Update
Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com