Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajah "Little India" di Tengah Jakarta

Kompas.com - 02/04/2016, 17:35 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aunty Moghini menyambut ramah di pintu dapur. Sambil membuat adonan ‘charpati’, wanita India berusia 70 tahun itu mempersilakan kami masuk. Masakan India rumahan tersaji untuk peserta Jakarta Food Adventure hari ini.

Bersama suaminya, Aunty Moghini menempati rumah sederhana di Gang Petak Arab, kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Passer Baroe, begitu nama aslinya, dibangun beberapa tahun setelah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels memindahkan pusat pemerintahan Hindia Belanda dari Oud Batavia (Kota Tua) menuju Nieuw Batavia di kawasan Weltevreden. Inilah cikal bakal Passer Baroe, yang dibangun pada 1820.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Peserta Jakarta Food Adventure. Sabtu (2/4/2016), ‘Little India & The Taste of India’ menjadi fokus Jakarta Food Adventure. Ini adalah kali kedua Jakarta Food Adventure menggelar ‘charity walking tour’ bekerja sama dengan komunitas @berbaginasiJKT.
Meski awalnya dibuat until spot belanja prestisius bagi orang Eropa, sejak 1900-an konsentrasi warga Tionghoa dan India semakin meningkat. Warga India melintasi jalur perdagangan Selat Malaka, mencoba peruntungan bisnis di Indonesia juga Singapura dan Malaysia.

Masa pemerintahan Soeharto adalah momen-momen kejayaan bisnis bagi warga India. Kebiasaan Soeharto ‘men-treat’ tamu dengan bermain golf memberi ide para warga India untuk membuka toko peralatan olahraga, terutama golf, di Pasar Baru. Hal serupa terjadi dengan toko kain dan sepatu.

“Passer Baroe adalah kawasan belanja prestisius pada masanya. Dibatasi Sungai Ciliwung, dan terletak dekat dengan beberapa bangunan kelas atas. Gedung Opera (sekarang Gedung Kesenian Jakarta), Gedung Filateli, juga Katedral Jakarta,” tutur Idfi Pancani, pemandu Jakarta Food Adventure kepada KompasTravel, Sabtu (2/4/2016).

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Makanan rumahan Aunty Moghini di Gang Petak Arab, kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sabtu (2/4/2016), ‘Little India & The Taste of India’ menjadi fokus Jakarta Food Adventure. Ini adalah kali kedua Jakarta Food Adventure menggelar ‘charity walking tour’ bekerja sama dengan komunitas @berbaginasiJKT.
Hari ini, ‘Little India & The Taste of India’ menjadi fokus Jakarta Food Adventure. Ini adalah kali kedua Jakarta Food Adventure menggelar ‘charity walking tour’, bekerja sama dengan komunitas @berbaginasiJKT.

Sejak pukul 08.30 WIB, sekitar 23 peserta berkumpul untuk mengikuti tur ini. Aunty Moghini adalah salah satu destinasi yang kami datangi, mencicipi masakan India rumahan yang dibuat oleh tangannya sendiri.

Tur dimulai dari Galeri Foto Jurnalistik Antara, salah satu bangunan berarsitektur ‘art deco’ di kawasan Passer Baroe. Di gedung inilah, teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia disiarkan melalui radio.

Di gedung ini pula Kantor Berita Antara beroperasi. Kini, Galeri Foto Jurnalistik Antara digunakan sebagai museum koleksi foto yang berkaitan dengan jurnalisme dan perkembangan media massa di Indonesia.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Peserta tur berkumpul di Pasar Baru. Sabtu (2/4/2016), ‘Little India & The Taste of India’ menjadi fokus Jakarta Food Adventure. Ini adalah kali kedua Jakarta Food Adventure menggelar ‘charity walking tour’ bekerja sama dengan komunitas @berbaginasiJKT.
Rombongan tur kemudian bertolak ke Taj Mahal, sebuah klinik yang letaknya tak jauh dari Galeri Foto Jurnalistik Antara. Toko yang menghadap ke Sungai Ciliwung ini merupakan toko pengobatan mata dan tulang yang menggunakan metode tradisional India.

“Cara pengobatan tulang di sini hanya dengan membalur minyak, didatangkan langsung dari India.  Seratus persen herbal,” tutur Ibu Poli, seorang keturunan India yang diwariskan klinik Taj Mahal oleh kedua orangtuanya.

Sesuai tema, kami menyambangi beberapa tempat yang berkaitan dengan eksistensi warga India di Passer Baroe. Termasuk Shalimar Indian Minimarket, toko yang khusus menjual bahan makanan dan keperluan sehari-hari bagi warga India.

Minimarket ini berlokasi persis di sebelah Bakmi Gang Kelinci. Wangi rempah menyeruak saat pintu minimarket dibuka.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Shalimar Minimarket di Pasar Baru. Sabtu (2/4/2016), ‘Little India & The Taste of India’ menjadi fokus Jakarta Food Adventure. Ini adalah kali kedua Jakarta Food Adventure menggelar ‘charity walking tour’ bekerja sama dengan komunitas @berbaginasiJKT.
Pengunjung bisa menemukan menjual aneka rempah, beras, tepung, serta bahan-bahan makanan asli India. Ada pula holi powder aneka warna, serta bindi dan beberapa pajangan.

Sudah pukul 10.30 WIB ketika rombongan tiba di rumah Aunty Moghini. Charpati hangat sudah tersaji, berbentuk mirip ‘pita bread’ atau roti canai ala Aceh. Satu lembar charpati disajikan dengan kari kentang, sup kari kacang hijau, dan samosa. Nikmat!

Sebelum mencicipi makanan ‘sesungguhnya’ di resto vegetarian India, kami bertolak ke Sai Study Group (SSG). Bangunan ini dikelola oleh Yayasan Sri Sathya Sai Baba Indonesia.

Sadguru Bhagawan Sri Sathya Sai Baba lahir pada 23 November 1926 di Andhra Pradesh, India. Dia adalah pendiri Organisasi Sai yang tersebar di banyak negara, dengan satu pedoman yakni “Love All Serve All”.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Gokul Resto di Pasar Baru. Sabtu (2/4/2016), ‘Little India & The Taste of India’ menjadi fokus Jakarta Food Adventure. Ini adalah kali kedua Jakarta Food Adventure menggelar ‘charity walking tour’ bekerja sama dengan komunitas @berbaginasiJKT.
Gokul Resto menjadi destinasi terakhir tur kali ini. Menempati lantai 4 sebuah toko musik, Gokul Resto adalah tempat makan favorit serta paling ternama di kalangan warga India. Tak hanya orang India, tapi juga mereka penganut vegetarian.

'Buffet lunch’ hari ini terdiri dari Paratha (roti mirip charpati namun terbuat dari tepung terigu), Aloo Mutter yang merupakan kari kentang dan kacang hijau, Mich Chicken Curry yang daging ayamnya merupakan ‘jelmaan’ dari kedelai dan jamur, serta Papaddum alias ‘kerupuk vegetarian’ yang terbuat dari lentil.

Segelas Nimbu Pani, lemonade ala India yang menggunakan rempah dan mangga kering menjadi pembasuh dahaga siang itu.

Selama sekitar 5 jam kami menjelajah Passer Baroe, kali ini dari sudut pandang berbeda. Tak melulu soal toko kain, atau toko sepatu, atau toko peralatan golf atau Bakmi Gang Kelinci.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Bagian dalam Klinik Taj Mahal di Pasar Baru. Sabtu (2/4/2016), ‘Little India & The Taste of India’ menjadi fokus Jakarta Food Adventure. Ini adalah kali kedua Jakarta Food Adventure menggelar ‘charity walking tour’ bekerja sama dengan komunitas @berbaginasiJKT.
Meski tak setenar Glodok sebagai Chinatown, Passer Baroe merupakan saksi bisu eksistensi warga India di Jakarta. Terlebih lagi, banyak fakta baru yang dipaparkan pemandu Jakarta Food Adventure baik terkait tema tur maupun yang ‘sepintas lewat’. Siapa sangka toko sepatu Bata adalah asli Cekoslovakia (dulu belum terpisah menjadi dua negara)?

Traveler yang ingin mengikuti tur dari Jakarta Food Adventure bisa mendapatkan informasi di situs jakartafoodtour.org, atau mem-follow Instagram & Twitter yakni @jakartafoodtour. Pengguna Facebook bisa langsung mengunjungi laman Jakarta Food Adventure.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com