Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTT Siap Sambut Turis Jepang ke Pulau Alor

Kompas.com - 04/04/2016, 09:15 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menyatakan siap menerima dan menjamu wisatawan dari negara manapun termasuk Jepang yang ingin mengunjungi Kabupaten Alor guna menikmati wisata bahari dengan dasar laut yang cocok untuk snorkeling.

"Apabila promosi yang tengah dilakukan Kementerian Pariwisata di Jepang dan mengajak wisatawan Negeri Sakura itu ke sejumlah wisata air di Indonesia termasuk di Alor dan Labuan Bajo maka kita siap menyambutnya," kata Gubernur Frans Lebu Raya di Kupang, Sabtu (2/4/2016).

Saat ini Kemenpar gencar membidik potensi wisatawan Jepang, dengan menggelar promo di Tokyo Marine Diving di Ikebukuro, 1 sampai 3 April 2016 dan diharapkan ada yang tertarik melihat keindahan alah bawah laut di sejumlah tempat di Indonesia.

(BACA: Tahun 2016 Kemenpar Incar Dua Kategori Wisatawan Jepang Ini...)

NTT, menurut Frans, memiliki potensi itu sehingga pemerintah dan masyarakat sangat mendukung promosi dan ajakan itu untuk mendatangkan 1.500 penyelam yang ditargetkan ke berbagai daerah di Tanah Air.

ARSIP KOMPAS TV Terumbu karang di Alor, Nusa Tenggara Timur
Menurut Frans, saat ini berbagai pihak yang peduli terus mendorong NTT mewujudkan tekadnya menjadi destinasi atau daerah tujuan wisata dunia karena potensi pariwisata NTT tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia.

"Namun tekad itu bisa terwujud kalau obyek-obyek wisata serta seni budaya dan kerajinan yang dimiliki dipelihara dan dikembangkan secara baik dan terus-menerus sehingga diketahui dan menarik minat para wisatawan ke NTT," katanya.

Sebab, lanjut Frans, menjadikan NTT sebagai destinasi wisata dunia, maka semua pengelolaan aset wisata dan destinasi harus disesuaikan dengan pasar pariwisata dunia.

"Artinya, masyarakat diimbau untuk menjaga, memelihara destinasi wisata. Juga memelihara aset-aset seni dan budaya, kerajinan ekonomi kreatif dan mempromosikan ke berbagai daerah bahkan negara lain secara lengkap, sehingga menarik wisatawan untuk datang," katanya.

KOMPAS/SARIE FEBRIANE Pantai Batu Putih di Pulau Alor.
Pemerintah Daerah NTT tengah menangkap peluang ini dengan cara menyiapkan data-data yang akurat dan komprehensif terkait potensi pariwisata dan potensi sumber daya alam dan manusianya.

"Ini semua dalam rangka mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia termasuk ke NTT di tahun 2019," katanya.

Saat ini Kemenpar gencar membidik potensi wisatawan bawah laut Jepang, dengan menggelar promo di Tokyo Marine Diving di Ikebukuro, 1 sampai 3 April 2016.

"Kami mencoba menjaring penyelam Jepang untuk datang ke Indonesia," kata I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata.

Menurut Pitana, Jepang adalah pasar wisata Indonesia paling seksi. Tahun 2015 sebanyak 491.893 wisatawan Jepang datang ke Indonesia.

Pitana yakin jumlah wisatawan Jepang akan terus meningkat pada tahun ini. "Kami akan menawarkan destinasi wisata selam dari Sabang sampai Merauke," kata Pitana.

ARSIP KOMPAS TV Tari Lego, tarian khas suku Abuy, Desa Takpala, Alor
Perinciannya, menurut Pitana, destinasi yang ditawarkan adalah Kepulauan Banda, Bunaken, Wakatobi, Selat Lembeh, Pulau Alor, Togean, Gili Air, Pulau Komodo, dan Teluk Cendrawasih.

Sementara itu Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar yakin bisa membujuk wisatawan selam Jepang lewat acara promo ini. Alasannya, Indonesia menawarkan banyak hal.

"Garis pantai Indonesia 100 ribu kilometer, salah satu yang terpanjang di dunia, dan daya tarik wisata selam kita tidak ada habisnya," kata Jemadu.

Ia menambahkan, dibanding negara lain, Indonesia punya kekayaan bawah laut beragam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com