Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membayangkan Kehidupan Keluarga Raja Korea di Changdeokgung

Kompas.com - 08/04/2016, 06:00 WIB

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Tiba di Seoul rasanya tak lengkap kalau tak melihat istananya.

Waktu sempit tak mengapalah. Kali ini, Changdeokgung menjadi pilihan.

Istana ini bersebelahan dengan istana Changyeonghung.

Namun, saya tetap memilih Changdeokgung karena ingin mengunjungi taman rahasia (secret garden) raja.

Istana ini juga pernah jadi salah satu lokasi syuting film seri Daejanggeum (Jewel in the Palace). 

Menggunakan kereta bawah tanah, kita bisa turun di perhentian Anguk bila mengikuti Line 3, atau turun di Jongno-3ga bila mengikuti Line 3 atau Line 5.

Saya memilih perhentian Anguk. Dari perhentian ini, jalan kaki sekitar 15 menit untuk sampai di lokasi istana.

Changdeokgung ini tak berapa jauh dari Kampung Buckchon, kampung tradisional, serta Insa Dong, pusat oleh-oleh.

Untuk memasuki Changdeokgung, tiket masuknya 3.000 Won.

Untuk menikmati Secret Garden dengan pemandu – yang bisa dipilih bahasa inggris, korea, atau mandarin sesuai jadwal yang ada, biayanya 5.000 Won. 

Istana ini adalah istana kedua untuk Dinasti Joseon (1392-1910). Didirikan tahun 1405, istana sempat runtuh saat invasi Jepang tahun 1592-1598.

Nina Susilo Gerbang Donhwamun

 

Istana pun dibangun kembali dan menjadi istana utama selama sekitar 270 tahun.

Bagian utamanya, injeongjeon hall, tempat tahta untuk menerima tamu dan audiensi formal.

Selain tahta, di bagian belakangnya ada teras dengan taman yang mengarah ke Puncak Maebong. Diyakini taman ini menyalurkan energi dari gunung ke istana.

Selain tahta, tentu ada bagian yang menjadi tempat tinggal raja Huijeongdang hall, tempat tinggal ratu Daejojeon hall, serta istana timur - tempat tinggal putra mahkota Donggung.

Dari kompleks istana yang diberi dekorasi tradisional yang warna-warni, ada satu kompleks bangunan yang sedikit berbeda sebab tiang-tiang kayunya dibiarkan dengan warna alami dan dinding-dindingnya tetap berwarna putih.

Ini Kompleks Nakseonjae yang dibangun Raja Heonjong, Raja ke-24 Dinasti Joseon, untuk selirnya Gyeongbin.

Raja ini memang menyukai budaya asing. Karenanya, istana dibangun mengikuti arsitektur masa Qing dan dihiasi kaligrafi China.

Karena luas, banyak pendopo, dan taman serta hutan, istana ini sangat disukai Raja-raja Dinasti Joseon.

Salah satu andalannya, secret garden, yang terdiri atas berbagai pendopo, kolam, dan berbagai tetumbuhan.

Nina Susilo Kompleks Nakseonjae

 

Bangunan pendopo dibangun mengikuti kontur yang sedikit berbukit-bukit.

Memang dulu, taman ini digunakan untuk raja dan keluarganya untuk berekreasi bahkan menjadi lokasi berbagai aktivitas luar ruang seperti memanah, pesta, atau bahkan bercocok tanam.

Sejujurnya, taman ini tak secantik semestinya. Sebab, saya datang di awal musim semi saat pepohonan belum lagi berdaun.

Hanya keindahan danau serta bayangan pendopo-pendopo cantik saja yang bisa dinikmati.

Memang, menurut pemandu kami Jo Joon Sik, taman ini di zaman kerajaan lebih banyak digunakan di musim panas.

Pendoponya pun relatif berdinding tipis dan terbuka, seperti gazebo di Indonesia tetapi dengan dekorasi tradisional korea yang berwarna-warni.

Jadi, waktu paling tepat untuk mengunjungi taman rahasia ini, kata Joon Sik, sekitar Oktober-November.

Kalau di awal musim semi, kami hanya menikmati beberapa pohon ume berwarna merah muda dan putih serta bunga kuning forsythia.

Namun, pepohonan hijau dan bebungaan lain tentu belum muncul, kecuali satu pohon legendaris, juniper china yang konon berusia lebih dari 750 tahun dan menanti di akhir wisata taman rahasia.

Pohon yang kini batangnya mulai disangga berbagai besi tetap hijau lestari. 

Nina Susilo Tahta Injeongjeon

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com