JAKARTA, KOMPAS.com - Fokus Kementerian Pariwisata mempromosikan Candi Borobudur sebagai ikon wisata Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang) diharapkan bisa membuka potensi wisata di Kabupaten Kulon Progo.
Hal tersebut ditambah dengan pembangunan infrastruktur berupa jalan penghubung Kulon Progo, Wates, dan Candi Borobudur.
"Perbukitan Menoreh dengan adanya prioritas pembangunan Candi Borobudur bisa terbuka potensinya. Nantinya jalan tersebut bisa mempermudah jalan ke Kulon Progo," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Aria Nugrahadi kepada KompasTravel saat ditemui di sela-sela Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Ia menyebutkan, Kulon Progo adalah destinasi yang disebut-sebut sebagai "Beyond Yogyakarta". Dengan ide konsep Bedah Menoreh dari Bupati Kulon Progo tersebut, akses jalan antara Perbukitan Menoreh dan Candi Borobudur bisa terbuka.
"Wilayah Kulon Progo itu kan 30 persen dataran rendah. 70 persen perbukitan itu kan perlu dibuka," jelasnya.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memprioritaskan promosi wisata Perbukitan Menoreh untuk ditawarkan sebagai destinasi terpadu di kawasan Joglosemar.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata berupaya menggali jalur-jalur lama yang potensial terkait potensi wisata di tiga daerah, Jogja (Yogyakarta), Solo, dan Semarang (Joglosemar). Tiga daerah itu dianggap mempunyai potensi besar untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Upaya tersebut dituangkan dalam bentuk sinergi antara tiga daerah tersebut untuk mempromosikan pariwisata secara terpadu. Obyek-obyek wisata yang dipromosikan oleh pemerintah seperti Candi Borobudur, Dieng, dan Sangiran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.