PESISIR SELATAN, KOMPAS.com - Takjub karena keanehannya. Mungkin hal ini yang akan tersirat di pikiran pengunjung ketika melihat jembatan akar yang menyambungkan kedua wilayah di Nagari Puluik-puluik, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Sejuknya pohon akan memayungi Anda ketika memasuki wilayah Nagari Puluik-puluik. Dalam bahasa setempat, Nagari Puluik-puluik berarti desa puluik-puluik. Keramahan warga setempat selaku pengelola wisata pun akan menambah kehangatan saat berkunjung ke salah satu wisata favorit di Pesisir Selatan ini.
Kawsan wisata Jembatan Akar ini berada di Desa Puluik-puluik, Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan. Dapat ditempuh selama satu setengah jam perjalanan dari Bandara Internasional Minangkabau, Kota Padang. Tepatnya berjarak 70 kilometer dari pusat kota Padang.
Jika Anda ingin berkunjung ke Painan, Pesisir Selatan, tidak ada salahnya untuk singgah di kawasan wisata Jembatan Akar ini. Dari jalan utama tujuan Painan, hanya 30 menit menuju tempat tersebut. Ketika masih di jalan utama, sesaat setelah memasuki gerbang Pesisir Selatan, Anda dapat belok ke arah kecamatan Bayang Utara.
Sepanjang jalan yang berkelok-kelok tersebut, hamparan sawah yang menguning, menjulangnya bukit barisan dan barisan rumah-rumah penduduk sederhana akan mewarnai pengelihatan Anda. Tak terasa sampai di desa tersebut, pengunjung disapa ramah oleh beberapa penjaga gerbang wisata.
Untuk tiket masuk, pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000. Sementara untuk parkir mobil Rp 5.000 dan Rp 2.000 untuk motor. Pengunjung akan menuruni puluhan anak tangga. Terlihat dari atas beberapa gazebo siap menawarkan fasilitas bagi pengunjung, salah satunya warung makan.
Jembatan tersebut benar-benar terbuat dari akar pohon yang saling membelit satu sama lain. Kekuatannya pun tak perlu diragukan, meskipun tua, pohon beringin tersebut terlihat sangat kokoh. Ketika saya naik bersama sembilan orang lainnya secara bersamaan, jembatan tersebut tidak terasa goyang.
“Sekarang sudah diperkuat dengan kawat, sejak 2015. Agar semakin kuat menopang orang, juga tahan banjir bandang,” ujar Armaini, Kabid Kepariwisataan Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda dan Olahraga Pesisir Selatan, saat ditemui di Pantai Cerocok, Jumat (15/4/2016).
Lilit demi lilit dilalui di atas jembatan sepanjang lebih dari 15 meter tersebut. Sungai yang alami dengan tali-temali yang rindang dari pohon beringin cukup menyejukan mata pengunjung yang menyeberanginya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.