Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan di Pahawang, Perhatikan 5 Hal Ini...

Kompas.com - 20/04/2016, 14:31 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Bingung menentukan destinasi liburan akhir pekan? Pulau Pahawang di Lampung Selatan bisa jadi pilihan. Namun sebelum berangkat, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

Pulau Pahawang yang terletak di Kabupaten Pesawaran, Lampung Selatan, baru-baru ini jadi destinasi akhir pekan favorit warga Jakarta. Dari Pelabuhan Bakauheni atau Kota Bandar Lampung, Anda harus menyewa kendaraan dengan perjalanan sekitar 3 jam menuju Pelabuhan Ketapang. Dari pelabuhan, tinggal naik kapal sekitar 20-30 menit menuju Pahawang Besar.

(BACA: Kapan Waktu Terbaik Berlibur di Pahawang?)

Banyak spot snorkeling keren di sekitar Pahawang Besar, Pahawang Kecil, Kelagian Besar, dan Kelagian Kecil. Namun sebelum liburan di sana, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

1. Akses

Provinsi Lampung bisa diakses lewat dua jalur, yakni udara dan laut. Anda bisa naik pesawat menuju Bandara Radin Inten II di Bandar Lampung, kemudian lanjut ke berbagai destinasi di sekitarnya. Jika lewat jalur laut, Anda juga bisa naik kapal ferry dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni.

(BACA: Akhir Pekan, Ini 4 Alasan Liburan ke Pahawang)

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan naik kendaraan carter sekitar 3 jam menuju Pelabuhan Ketapang. Harga carter mobil sekitar Rp 600.000 per hari. Selanjutnya, Anda harus carter boat untuk perjalanan 20-30 menit sampai tiba di Pahawang Besar. Satu boat kapasitas 20-30 orang harganya Rp 2 juta, untuk 2 hari termasuk island hopping. 

2. Akomodasi

Semua akomodasi dan penginapan terletak di Pahawang Besar. Tiga dusun utama lokasi penginapan adalah Pagetahan, Jelarangan, dan Cukuh Nyai.

Ada empat vila yang tersebar di 3 dusun tersebut, dengan kisaran harga Rp 2,5-3,5 juta per malam. Satu vila bisa diinapi 15-40 orang, sudah termasuk makan.

KOMPAS.com/Sri Anindiati Nursastri Jika air surut, wisatawan bisa menyeberang dari Pahawang Besar ke Pahawang Keil lewat pasir timbul. Pahawang terletak di Lampung.
Selain vila, ada sekitar 50 homestay yang bisa diinapi wisatawan. Harga per malamnya sekitar Rp 600.000-1,5 juta. 

"Tiap tour atau travel agent biasanya punya homestay pegangan. Jadi harus kroscek dulu sebelum berangkat," tutur M Saiful Anwar, pemandu trip Pulau Pahawang kepada KompasTravel.

3. Listrik

Pulau Pahawang Besar dihuni sekitar 900 Kepala Keluarga (KK). Jumlah tersebut, menurut Saiful, belum cukup untuk pemerintah memasukkan pasokan listrik.

"Di sini (Pahawang) belum ada listrik, jadinya pakai genset. Tiap vila punya genset, rumah-rumah juga punya genset," tutur Saiful yang biasa dipanggil Ipunk itu. 

Genset biasanya nyala sepanjang malam, namun mati sekitar 4 jam dari siang sampai sore.

4. Waktu terbaik

Secara keseluruhan, Pahawang bisa dikunjungi sepanjang tahun. Namun ada waktu-waktu terbaik untuk liburan ke pulau eksotis tersebut.

"Sebenarnya tergantung cuaca, karena cuaca sekarang kan tidak menentu. Tapi biasanya paling baik antara Mei-Agustus," tutur Ipunk.

Waktu-waktu yang harus dihindari adalah ketika adanya musim angin barat. Ipunk menjelaskan, waktu-waktu tersebut sayangnya tidak bisa diprediksi.

"Kalau musim angin barat, ombaknya besar sehingga nelayan juga tidak melaut. Dulu musim angin barat biasanya dari September sampai Desember, tapi sekarang benar-benar tidak bisa diprediksi," paparnya.

KOMPAS.com/Sri Anindiati Nursastri Snorkeling di Pahawang, Lampung.
5. Hewan laut yang harus dihindari

Banyak spot snorkeling yang tersebar di perairan Pahawang Besar, Pahawang Kecil, Kelagian Besar, dan Kelagian Kecil. Masing-masing punya papan beton bertuliskan 'I Love Pahawang' dan sejenisnya, yang sengaja ditenggelamkan untuk membuat habitat baru.

Tak heran banyak biota laut yang tersebar di tiap spot snorkeling, termasuk kawanan clown fish. Namun ada beberapa hewan laut berbahaya yang perlu diwaspadai.

"Bulu babi, ikan batu, pari, ubur-ubur, dan ular laut. Ada juga bulu seribu, bentuknya mirip bintang laut tapi bulunya banyak di bagian atas," tutur Ipunk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com