Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Kuliner Era Pergerakan Nasional

Kompas.com - 20/04/2016, 17:22 WIB

MASA pergerakan nasional tidak hanya berisi aktivitas politik semata. Masa itu juga merupakan masa munculnya industri-industri besar, penerbitan media, kemajuan transportasi, dan dunia kuliner yang bergerak dari tradisi ke modern.

Novel-novel pada masa lalu memberi gambaran dunia kuliner yang selama ini kurang mendapat perhatian.

Telah lama pergerakan nasional menjadi kajian menarik baik bagi sejarawan Indonesia maupun mancanegara. Salah satu yang belum mendapat perhatian adalah perkembangan dunia seni kuliner.

Tokoh pers Tirto Adhi Soerjo yang juga disebut "Sang Pemula" sebenarnya telah mulai menyinggung seni kuliner dalam beberapa tulisan.

Ia menulis tentang kursus-kursus memasak dan juga penghargaan yang diberikan kepada mereka yang memenangi lomba membuat masakan.

Pada masa itu buku-buku resep makanan sudah banyak diterbitkan. Meski demikian, gambaran mengenai dunia kuliner belumlah lengkap.

Tidak ada gambaran mengenai suasana saat makan, menu-menu pilihan, tempat makan, makanan di perjalanan, perlengkapan makan, dan lain-lain.

Novel-novel tokoh pergerakan Mas Marco Kartodikromo, yang masih belum diakui perannya, menjadi salah satu media untuk menjangkau dunia kuliner masa itu.

Melalui novel Mata Gelap (1914), Student Hidjo (1918), dan Matahariah (1918), kita bisa membayangkan dunia kuliner masa itu. Marco termasuk penulis yang sangat rinci menulis acara makan, suasana makan, dan tentu makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com