Wehelmina memilih untuk menyajikan jagung titi dan jagung bose untuk dinikmati pengunjung yang hadir di agenda “Icip-icip” tadi.
"Cara memasak jagung titi cukup mudah. Jagung dimasukkan dalam bejana yang terbuat dari batu kemudian ditumbuk dengan alu, sangat nikmat disantap dengan kenari. Sedangkan jagung bose kami masak dengan campuran kacang tanah, kacang hijau dan santan," tutur mahasiswi asal Pulau Alor ini.
Selain makanan dari Maluku dan NTT, terdapat pula ragam makanan tradisional dari etnis-etnis Indonesia lainnya yang ada di UKSW seperti Poso, Jawa, Sumba, Talaud, Toraja, Minahasa, Batak Simalungun, Palembang, Batak Karo, Halmahera, Lampung, Papua, Kalimantan, Nias, Batak Toba dan juga perwakilan dari Timor Leste.
Ketua panitia acara, Dania N. Kamuntuan mengungkapkan, festival kuliner kali ini mengangkat tema 'Pulang Kampung'.