Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Ajak Anak Mendaki Gunung

Kompas.com - 26/04/2016, 13:07 WIB

KOMPAS.com - Mungkin tidak banyak orangtua yang memiliki inisiatif untuk mengajak serta anak-anaknya mendaki. Berbagai alasan banyak dilontarkan para orangtua.

Padahal, banyak manfaat yang didapat dari mengajak anak mendaki. Di antaranya melatih kemandirian dan makin mencintai alam. Bagi orangtua yang berencana untuk mengajak putra-putrinya mendaki berikut tipsnya.

1. Mulai dari usia dini

Jeff Alt, penulis buku Get Your Kids Hiking: How to Start Them Young and Keep It Fun, menyarankan agar membawa anak untuk melakukan kegiatan di luar rumah sedini mungkin.

Tidak perlu pergi terlalu jauh atau menjadi backpacker. Kita cukup menggendongnya dan memperkenalkan anak pada pepohonan, membiarkan mereka menggali lubang semut misalnya, yang tentu saja tetap dalam pengawasan kita.

Penelitian membuktikan bahwa menghabiskan waktu di ruang hijau terbuka dapat mengurangi stress dan untuk anak yang dibiasakan untuk berkawan dengan alam sedari kecil, mereka akan lebih mudah bersosialisasi.

2. Tidak usah terburu-buru

Meskipun kita adalah seorang pecinta alam atau pendaki handal, jangan pernah paksakan anak untuk mencapai puncak. Memaksakan anak hanya akan menciptakan kesan pendakian yang buruk pada anak. Menurut Alt, untuk usia balita mereka hanya mampu menyelesaikan sekitar 45 meter.

Tugas para orangtua ketika mengajak anak mendaki adalah memberikan arahan, membiarkan mereka mengenal hal-hal baru,  dan terus menyemangati mereka.

Sekali lagi dengan catatan tidak ada pemaksaan pada anak. Posisikan diri kita sebagai teman dan pelindung yang menyenangkan saat pendakian.

3. Libatkan anak-anak

Memberikan anak tugas akan membuat mereka semakin bersemangat. Misalnya, biarkan mereka menyiapkan kudapan ringan atau libatkan dalam mencari jalur pendakian untuk anak tertua.

Kita juga bisa melakukan piknik ketika sedang beristirahat dalam pendakian. Jadikan pendakian ini seperti permainan atau petualangan yang menyenangkan bagi anak-anak.

Kita juga sekaligus bisa mengenalkan apa saja yang jenis-jenis pohon atau serangga yang terdapat dalam pendakian, misalnya.

4. Gunakan teknologi

Meskipun kita dan keluarga berkegiatan outdoor, tetap menggunakan teknologi bukanlah hal yang buruk. Kita bisa menggunakan GPS untuk mengetahui lokasi dan abadikan momen pendakian bersama anak-anak dengan kamera!

5. Bantu anak hilangkan rasa takut

Tidak semua anak akan menyukai ide untuk pergi mendaki. Mungkin salah satunya karena rasa takut. Yakinkan anak kita bahwa pendakian akan baik-baik saja dan banyak hal baru yang bisa ditemui saat pendakian.

Dengan terus mendorong anak melakukan hal-hal baru ia akan tumbuh menjadi anak yang pemberani. Pastikan orangtua selalu berada di sampingnya dan terus mengawasi ketika mendaki.

6. Persiapan yang matang

Mendaki bersama keluarga mungkin bisa jadi hal yang paling sulit dilupakan bagi sebagian orang yang menyukainya. Namun, kita juga tidak bisa menyepelekan sebuah rencana pendakian.

Mungkin bagi orangtua yang pertama kali mengajak anak-anaknya mendaki, kita bisa meminta bantuan pemandu yang berpengalaman dan tidak perlu mendaki ke tempat yang terlalu tinggi, mengingat persiapan yang harus dibawa haruslah lengkap meskipun hanya sehari pendakian.

Gunakan kompas atau GPS untuk navigasi. Bawa juga kacamata dan tabir surya, senter, perlengkapan obat-obatan, korek, peralatan mendaki, selimut, pakaian, makanan dan minuman yang lebih.

7. Jangan panik

Ada kalanya anak merasa tidak nyaman, takut, atau sebagainya yang membuat ia menangis. Para orangtua tak perlu panik mengatasi hal ini, karena panik akan membuat keadaan akan makin buruk.

Hal yang harus para orangtua ingat adalah mereka membawa anak yang mungkin pendakian adalah pengalaman pertama bagi mereka. Kita bisa menenangkan anak-anak dengan memeluknya dan tanyakan apa yang ia butuhkan.

Ciptakan energi positif pada anak selama pendakian. Jalin kerjasama antar anak dan anak dengan orangtuanya.

(Stephanie Pappas/Live Science/Diterjemahkan oleh: Intisari/Okke Nuraini Oscar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com