Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenang di Pasar Yogya Ini Dulu Langganan Presiden Soeharto

Kompas.com - 27/04/2016, 08:07 WIB

Pakar kuliner Bondan Winarno pun pernah mencicipi kelezatan jenang racikan Gesti ini. Selain menjadi kegemaran Pak Harto, jenang candil adalah jenis yang paling khas dan banyak diburu oleh pembeli.

Jenang berwarna kecoklatan ini terbuat dari tepung beras ketan dan gula jawa. Yang istimewa dari jenang ini adalah bulat-bulatan kecil yang sedikit kenyal yang juga terbuat dari tepung ketan.

Sementara itu, jenang sumsum terbuat dari tepung beras. Jika sumsum manis dimasak dengan tambahan gula jawa, sumsum putih dimasak tanpa gula jawa.

Sementara itu, jenang mutiara dibuat dari tepung kanji. Jika menginginkan keempat rasa jenang tersebut, pembeli bisa memesan jenang campur.

"Jenang campur ini disajikan dengan tambahan santan," kata Gesti.

Tidak hanya jenang campur yang disajikan dengan siraman santan, jenang sumsum manis, candil, dan mutiara juga diberi tambahan santan. Hanya jenang sumsum putih bercita rasa gurih yang disajikan dengan juruh dari gula jawa.

Sebenarnya tidak hanya keempat jenis jenang tersebut yang dibuat. Ada beberapa jenis jenang yang juga sering dibuat, seperti jenang ketela, degan (kelapa muda), ketan hitam, dan gempol.

Jenis-jenis ini biasanya dibuat Gesti jika ada pesanan. Rasa jenang yang legit dan manis dan ditambah gurihnya santan membuat siapa saja selalu ketagihan dengan penganan tradisional yang satu ini.

Tak heran, sering kali Gesti hanya butuh waktu dua jam untuk menghabiskan jualannya.

"Setiap hari saya buka dari pukul 08.00 pagi dan tutup setelah habis. Biasanya pukul 10.00 itu sudah habis. Paling siang pukul 11.00, saya sudah tutup," ujarnya. Harga yang sangat terjangkau juga menjadi alasan jenang ini banyak diburu pembeli. Hanya dengan Rp 4.000, Anda sudah bisa menikmati seporsi jenang legendaris ini. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com