Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Akses, Menpar Kunjungi Emirates Airlines

Kompas.com - 27/04/2016, 21:23 WIB

DUBAI, KOMPAS.com – Tidak sia-sia Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya hadir di Arabian Travel Market (ATM), acara tahunan yang dihelat di Dubai International Exhibition and Convention Center, 25-28 April 2016.

Momentum itu digunakan untuk bernegosiasi dengan para petinggi maskapai penerbangan Emirates Airlines, untuk menambah frekuensi penerbangan langsung (direct flight) ke Indonesia. Terutama jalur penerbangan Lombok, Surabaya, Bali dan Jakarta.

Misi menaikkan kapasitas angkut penumpang ke Tanah Air itu berhasil dijalani dengan sukses setelah Menpar bertemu dengan Sheikh Majid Al Mualla, Divisional Senior Vice President Commercial Operation; Badr Abbas, Senior Vice President Commercial Operation Far East; Zack Zainal Abidin, Divisional Vice President-Group Secretary; Khalid Bel Jaflah, Vice President Commercial Operation UAE and Oman; dan Manickam Jayaseelan, Regional Manager Commercial Operation Central West Asia and India Ocean.

Hanya berselang sehari setelah pertemuan itu, langsung diseriusi dengan penandatanganan Letter of Intent, antara Emirates dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Kesepahaman itu diteken di hadapan Menpar Arief Yahya oleh Badr Abbas, Senior Vice President Commercial Operation Far East dan Nia Niscaya, Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika Kemenpar.

“Kami ingin menjalin kerja sama yang lebih erat, lebih intens, lebih serius dan saling menguntungkan,” jelas Arief Yahya di Lantai 3 Booth Emirates Airlines di ATM Dubai, UEA.

KOMPAS/LASTI KURNIA Wisatawan berkunjung ke Gili Trawangan, Lombok, Kamis (4/2/2016). Gili Trawangan adalah pulau dengan kunjungan wisata tertinggi di antara pulau lainnya, seperti Gili Air dan Gili Meno, serta menjadi andalan wisata Nusa Tenggara Barat.
Menurut Arief, LoI itu adalah embrio untuk menuntaskan problem akses dan connectivity dari Timur Tengah ke Indonesia.

Emirates, maskapai terbaik ke-4 dunia itu sangat tertarik untuk mendaratkan pesawatnya secara reguler ke empat bandara berstatus internasional itu.

“Mereka menantang kita untuk membuka slot ke beberapa bandara itu. Kita tantang mereka juga untuk menerbangkan lebih banyak penumpang leisure ke Indonesia,” kata Arief.

Akhirnya, keduanya setuju untuk promosi bersama-sama (joint promotion), baik melalui media maupun below the line. Setiap materi promosi di wilayah Timur Tengah, kedua pihak saling menemukan benefitnya.

“Saat ini direct flight Emirates ke Indonesia masih minim, baru 6 kali Dubai-Denpasar, dan 14 kali Jakarta-Denpasar. Rupanya, manajemen Emirates juga sama-sama agresif dengan Kemenpar dalam membidik pasar potensial, karena itu mereka pun langsung oke,” ungkap Arief.

Misi pertama terkait destinasi, untuk menembus problem aksesibilitas dan connectivity, sudah terlewati. Tinggal kelanjutan dan menunggu rencana Emirates, mana dulu yang akan didahulukan.

ARSIP EMIRATES Maskapai Emirates.
Seperti diketahui, Emirates adalah maskapai penerbangan yang berpusat di Bandara Internasional Dubai. Maskapai ini mengalami perkembangan pesat sekitar tahun 2000-an di saat maskapai lain berjuang untuk bertahan dari kebangkrutan.

Emirates sekarang melayani berbagai tujuan di Timur Tengah, Timur Jauh, India, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. Maskapai dengan tagline “Keep Discovering” itu sendiri didirikan Mei 1985 oleh Pemerintah Dubai dan beroperasi sejak 25 Oktober 1985.

Awalnya mereka melayani penerbangan ke Bombay, Delhi, dan Karachi. Tujuan di Eropa ditambahkan pada Juli 1987 dan ke Timur Jauh pada Juni 1990.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com