Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Lebak Optimistis Wisata Baduy Mendunia

Kompas.com - 30/04/2016, 13:41 WIB

Selain itu juga produk-produk kerajinan suku Baduy cukup unik di antaranya aneka jenis suvenir, tas koja, golok, tenun, dan gula aren.

"Saya yakin jika dibangun secara terintegrasi di kawasan Baduy dipastikan bisa menjadi obyek wisata mendunia," ujar Syahida.

Camat Leuwidamar Kabupaten Lebak, Endi Suhendi mengatakan pemerintah daerah terus membangun jalan menuju obyek wisata budaya Baduy dari Rangkasbitung hingga Ciboleger atau pintu gerbang masuk kawasan Baduy.

Kunjungan wisatawan domestik tahun 2015 mencapai 6.849 orang, sedangkan tahun sebelumnya hanya 5.380 orang. Sedangkan, wisatawan mancanegara tercatat 158 orang berasal dari Belanda, Inggris, dan Swiss.

"Sebagian besar wisman itu untuk kepentingan konservasi maupun mempelajari budaya setempat.," kata Endi.

Para pengunjung kawasan permukiman Baduy tidak dibebani retribusi oleh pemerintah daerah. "Kami memberikan kemudahan bagi wisatawan yang berkunjung ke Baduy dengan tidak tidak memungut biaya," kata Endi.

Emuy Mulyanah, anggota DPRD Kabupaten Lebak mengatakan potensi obyek wisata Baduy memiliki nilai jual hingga mendunia karena cukup menarik untuk dijadikan bahan penelitian.

Sebab masyarakat Baduy masuk kategori suku terasing yang ada di Tanah Air. Masyarakat Baduy bersahabat dengan alam, sehingga kawasan Baduy tidak ada penerangan listrik, elektronika, maupun jalan beraspal.

"Kami yakin obyek wisata itu bisa mendatangkan wisatawan mancanegara," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Sarpin mengatakan selama ini rombongan pengunjung obyek wisata Baduy kebanyakan dari perguruan tinggi, sekolah, peneliti, lembaga, instansi swasta, dan pemerintah, sedangkan dari kalangan keluarga relatif kecil.

"Kami yakin ke depan kunjungan wisata adat Baduy meningkat, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal," tambah Sarpin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com