Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Lebak Optimistis Wisata Baduy Mendunia

Kompas.com - 30/04/2016, 13:41 WIB

LEBAK, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lebak optimistis obyek wisata adat Baduy mendunia karena memiliki nilai keunikan suku terasing di Provinsi Banten.

"Kami berharap dalam waktu dekat ini Peraturan Daerah (Perda) Kepariwisataan yang dibahas di legislatif sudah dapat diterbitkan tahun 2016," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Syahida di Lebak, Jumat (29/4/2016).

Menurut dia, selama ini obyek wisata Baduy cukup luar biasa sebagai "ikon pariwisata Lebak" dan bisa mendatangkan investor yang bergerak di bidang pariwisata.

Potensi obyek wisata Baduy itu juga tidak semua daerah di Tanah Air memiliki suku terasing.

Karena itu, pihaknya yakin obyek wisata Baduy bisa mendunia karena memiliki nilai-nilai budaya, adat juga alamnya yang hijau dan lestari.

Masyarakat Baduy hingga kini mencintai hutan dan lahan dengan penghijauan juga pelestarian alam.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Seorang anak dari suku Baduy dalam (kiri) duduk berdampingan dengan anak-anak dari suku Baduy luar di Kampung Kaduketug, Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa (1/3/2016). Orang Baduy hari-hari ini sudah mulai tersentuh modernitas dan mengalami perubahan baik dari cara berpakaian hingga memiliki barang-barang modern.
Bahkan, masyarakat Baduy melarang melakukan penebangan pohon karena bisa menimbulkan malapetaka bencana alam.

"Kami menargetkan ke depan banyak wisatawan mancanegara memadati kawasan Baduy setelah diterbitkan perda kepariwisataan itu," katanya.

Menurut Syahida, obyek wisata Baduy bisa juga dijadikan penelitian antropologi, karena kehidupan masyarakat itu hingga kini masih mempertahankan adat leluhurnya.

Untuk itu, banyak wisatawan domestik dan mancanegara melakukan penelitian kehidupan masyarakat Baduy.

Kelebihan masyarakat Baduy hingga kini masih mempertahankan adat istiadat dan menolak kehidupan modern. Kawasan hutan yang dihuni masyarakat Baduy seluas 5.100 hektare tanpa jalan, jaringan listrik, televisi, radio, dan kendaraan.

Bahkan, masyarakat Baduy Dalam berpakaian putih-putih bepergian ke luar daerah harus berjalan kaki dan dilarang naik angkutan kendaraan. "Banyak para antropolog datang ke Baduy untuk melakukan penelitian," katanya.

Syahida mengatakan, apabila Baduy dijadikan obyek wisata dunia tentu berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat juga pendapatan asli daerah (PAD).

KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN Suasana kampung Baduy di Banten kala panen durian.
Dengan begitu, lanjut Syahida, pemerintah daerah harus memprogramkan wisata Baduy menjadi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA).

Pengembangan wisata ini nantinya ditata melalui pembangunan terintegrasi dengan infrastruktur, penginapan, dan pusat perdagangan.

Halaman:
Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com