Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tahun Keliling Dunia, Makanan Manado Tetap di Hati Koki Ini

Kompas.com - 05/05/2016, 13:09 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pribahasa "Setinggi-tingginya terbang bangau hinggapnya ke pelimbahan juga", bisa jadi begitu melekat pada chef kelahiran Manado ini. Petty Elliott sudah melanglang buana ke berbagai negara di dunia. Namun, cita rasa masakan khas Manado tetap menjadi favoritnya.

Bagi pecinta kuliner nusantara, nama Petty Elliott mungkin sudah tidak asing lagi. Namanya kerap muncul di kolom masakan beberapa majalah nasional ternama. Lebih dari sepuluh tahun ia menggeluti hobinya sebagai food writer hingga saat ini.

Tak hanya itu, keterampilannya memasak pun sudah diakui tak hanya di Indonesia. Berbagai negara telah merasakan kemahirannya mengolah berbagai rempah asli Indonesia menjadi hidangan berkelas internasional.

Ia berpandangan untuk menduniakan hidangan khas Indonesia maka harus disesuaikan dengan standar internasional. Oleh karena itu, hingga kini ia memilih menyajikan hidangan khas nusantara dengan sentuhan modern cuisine karena mudah diterima di kalangan internasional.

Pernikahannya dengan ekspatriat membawanya tinggal beberapa tahun di Inggris. Di sana ia mulai tertarik dan mempromosikan kuliner Indonesia.

Petty sempat memperoleh posisi keempat di daratan Inggris Timur dalam ajang MasterChef yang diadakan BBC pada tahun 2001. Hingga kini ia kerap diundang ke berbagai negara untuk terus memperkenalkan kuliner Indonesia.

Sempat pula menuangkan kecintaannya terhadap hidangan nusantara dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2009, berjudul "Papaya Flower – Manadonese Cuisine, Provincial Indonesian Food". Buku tersebut berisi resep-resep khas Manado dalam bahasa Inggris. Selain itu masih banyak lagi jejak karir kulinernya di kancah Internasional.

Meski jam terbangnya tinggi di luar negeri, dirinya mengatakan makanan khas Manado lah yang sampai saat ini paling favorit baginya.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Petty Elliott mengundang rekannya, chef Ray Adriansyah dari Locavore Bali yang baru saja masuk sebagai 25 restoran terbaik dunia.
“Dari semua kuliner, masakan Manado tetap paling enak,” ujarnya kepada KompasTravel saat ditanya perihal kuliner dunia yang paling disukai, seusai media tasting Charity Dinner di Ritz Calton Jakarta, Pasific Place, Selasa (2/5/2016).

Petty mengatakan selama ia berkelana keliling dunia makanan yang terenak baginya ialah makanan dari masa kecilnya. Ia menyebutnya sebagai “makanan yang mendewasakan". Selain karena terbiasa, menurutnya juga karena makanan tersebut terpatri di memori sejak kecil.

Tempat kuliner di Manado yang membuatnya selalu kangen akan cita rasa masakan Manado ialah salah satu restoran di resor kecil bernama Gardenia. Bertempat di dataran tinggi Tomohon, restoran tersebut memproduksi sendiri bahan-bahannya, menanam bahan alamnya sendiri.

Ayam Tuturuga, Ayam Woku, Cakalang Garo Rica, Bubur Tinutuan dan masih banyak lagi kuliner khas Manado yang tersohor. Meski begitu ia mengatakan dalam mempromosikan kuliner Indonesia tidak pandang bulu.

“Indonesia bukan hanya rendang, setiap daerah punya keunikannya. Masakan Manado, Aceh, Padang, Betawi, masing-masing keunikan itu yang harus kita promosikan sebenarnya,”ujar Petty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com