Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesir ke Tempat Orangutan, Ketahui 5 Fakta Betapa Miripnya Orangutan dengan Manusia

Kompas.com - 06/05/2016, 22:01 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

SAMBOJA, KOMPAS.com - Selain kaya dengan panorama keindahan alamnya, Indonesia memiliki berbagai satwa langka dunia, yang hanya ada di Indonesia atau endemik. Salah satunya orangutan yang memiliki beberapa tingkah laku unik mirip dengan manusia.

Menurut dokter hewan sekaligus Project Director Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Lestari, Dr. Agus Irwanto bahwa orangutan memiliki 97.6 persen kesamaan DNA dengan manusia. Walaupun mayoritas memiliki kesamaan, tidak dengan nasib mereka yang cenderung tergusur oleh oknum manusia tak bertanggung jawab.

Jika Anda berkunjung ke salah satu kawasan konservasi yayasan BOS, Anda dapat melihat bahkan berinteraksi dengan orangutan yang sedang dalam masa sekolah. Mereka memiliki berbagai perilaku khas yang dapat ditemui dalam keseharian manusia, yaitu:

Peer Group (geng)

Lazimnya seorang perempuan remaja yang cenderung memilki kumpulan sesama jenis, sebagai teman sepermainan, begitu pun dengan orangutan.

“Betina orangutan sering berkumpul sesama jenis, biasanya dari satu darah. Misalnya kumpulan perempuan dari satu keluarga besar,” ujar Agus Irwanto saat kunjungan media dalam acara “Ecopia Peduli Orangutan”, Kamis (28/4/2016).

Memilih dan meminang pasangan

Lazimnya binatang yang berproses melestarikan keturunannya dengan bereproduksi dengan lawan jenis, orangutan pun melakukan hal tersebut. Namun uniknya orangutan, memiliki proses tertentu. Sang jantan berperan sebagai pemilih, bak laki-laki mapan yang siap melamar calon istrinya. 

Sedangkan perempuan atau betina berhak dipilih dan berhak pula menolak pejantan yang melamarnya. Pernikahan tersebut terjadi berdasarkan kehendak perempuan yang mau meminang sang jantan tersebut.

Daur menstruasi hingga melahirkan

“Orangutan punya daur menstruasi yang mirip dengan manusia, dari waktu hingga perilaku sensitif ketika mereka menstruasi, mirip dengan manusia”, ujar Agus Irwanto.

Dalam usia beranjak dewasa, yaitu sekitar 12-15 tahun, orangutan betina mulai mengalami fase menstruasi. Lama fase menstruasi tersebut juga sama dengan rata-rata manusia normal, yaitu 21-35 hari. Pada hari pertama menstruasi, orangutan betina kerap terlihat kesakitan.

Agus mengatakan, sering terlihat kesakitan di hari pertama menstruasi, terlihat dari perilakunya yang murung, diam. Adapula yang menjerit bahkan hingga pingsan menahan haid. Pihaknya biasa menanganinya dengan memberi asupam makanan yang banyak dengan vitamin di usia awal fase dewasa.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Orangutan yang sedang dalam tahap pendidikan di hutan konservasi Samboja Lestari, sebelum dilepas ke alam liar oleh Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS).

Umur hidup dan kelahiran

Seperti layaknya manusia, rata-rata usia hidup orangutan berkisar 60-70 tahun, meski terkadang ada yang bisa hidup lebih lama. Selain menstruasi, fase hidup bayi, anak-anak, remaja, hingga orang tua pun mirip dengan manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com