Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Melahap Martabak Pete, Berani Coba?

Kompas.com - 07/05/2016, 14:09 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Martabak telur, yang lazimnya berisikan campuran daging dan dengan sayuran, kini dimodifikasi dengan berisikan petai (pete). Tak hanya inovasinya yang "nyeleneh", rasanya yang unik membuat hidangan tersebut menjadi favorit di kedai Martabak Dodo.

Bagi Anda para penikmat martabak telur atau asin, mungkin bosan dengan hidangan martabak yang lazim ditemukan di berbagai kedai berisikan daging kambing atau sapi. Anda bisa mencoba hidangan unik martabak petai di kedai Martabak Dodo, yang ada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kedai yang berdiri sejak Desember 2015 ini memang menyajikan menu-menu yang “nyentrik” seperti martabak petai, martabak sate, martabak manis cokelat koin emas, dan yang lainnya. Belum lagi menurut Ajy Prasetyo selaku pengelola kedai, akan menambahkan martabak jengkol pada pertengahan bulan Mei 2016.

Ajy mengatakan peluncuran martabak jengkol sendiri karena melihat peminat martabak petai yang semakin hari semakin bertambah. Pembeli yang sudah mencoba pun kembali lagi dengan memesan menu unik tersebut.

“Pada 14 Februari nanti akan di-launching martabak jengkol, sekaligus launching tempat baru,” ujarnya kepada KompasTravel saat mendatangi kedainya, Rabu (4/5/2016).

Ia mengatakan memilih petai tua dengan kualitas bagus, tidak rusak dan bersih, untuk hidangan martabaknya. Dalam satu hidangan menghabiskan empat rantai petai segar.

Isi martabak tersebut dapat dikombinasikan dengan pilihan lain seperti daging cincang, tuna, udang, cumi dan yang lainnya.

KompasTravel ditantang untuk mencoba martabak petai tanpa campuran isi lain, atau petai utuh. Petai segar yang baru dikupas dikocok bersama telur ayam, sayuran seperti daun bawang, dan pastinya aneka bumbu yang ia racik sendiri.
 
Butiran biji petai memenuhi adonan yang tebal nan gurih, akan membuat Anda penasaran dengan rasanya. Kulitnya yang renyah sudah terlihat ketika martabak dipotong-potong di atas telanan. KompasTravel pun melahapnya selagi hangat, terasa renyah di luar dan gurih bercita rasa unik di dalamnya.
 
KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Adonan penuh petai bercampur telur, rempah, dan aneka sayuran bercampur, lalu kulit martabak.
Martabak pun terasa tebal karena barisan biji hijau cerah ini masih utuh tidak dicincang kecil. Merasakannya, timbul sensasi tersendiri terutama bagi penggemar petai.
 
Anehnya, setiap gigitan membuat penasaran dan timbul hasrat ingin melahapnya lagi. Tambahan saus asam pedas racikannya menambah segar citarasa martabak petai tersebut.

Ajy yang sudah lebih dari 20 tahun menekuni dunia martabak mengatakan, pilihannya jatuh ke petai hanya karena dirinya dan kebanyakan orang di daerah asalnya Magelang suka dengan petai. Ia mengatakan rasanya yang khas daerah Indonesia selalu membuat orang penasaran.
 
“Kaget juga sih, karena awal saya pikir penggemarnya paling orang rantau dari desa, dari Jawa, yang terbiasa. Ternyata orang kota pada suka juga dan jadi menu andalan sekarang,” ujar Ajy.
 
Ia menambahkan saat ini martabak petai yang paling laku untuk menu asin. Pembalinya tidak memandang usia, dari anak muda yang penasaran, hingga orang tua. Mayoritas selain wilayah Jakarta, pembelinya datang dari Bekasi, Tangerang, hingga Bogor.
 
Bagi yang ingin membawa ke luar atau disimpan lama, Ajy selalu membuatkannya tanpa daun bawang. Dengan daun bawang martabak tersebut hanya bisa bertahan satu malam, namun jika tidak menggunakan daun bawang bisa lebih dari satu hari.
 
Bagi Anda yang tertantang mencobanya, datanglah ke kedai martabak Dodo yang berlokasi di Jalan Lapangan Bola, Nomor 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Anda sudah bisa memesannya mulai pukul 16.00 hingga 24.00 WIB. Semua pilihan martabak asinnya dapat dibeli dengan harga Rp 65.000, sedangkan martabak manis mulai Rp 45.000 hingga Rp 100.000.
KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Martabak petai merupakan menu spesial yang berada si kedai martabak Dodo, Kebon Jeruk, Jakarta.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com