Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Warisan Portugis Ini Wajib Dicoba Saat Wisata ke Kampung Tugu

Kompas.com - 09/05/2016, 19:12 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai bangsa yang pernah menguasai Indonesia pada masa lalu ternyata tak hanya mempengaruhi lewat kebijakan politik, tapi kebudayaan hingga kuliner. Berbagai kebudayaan hingga kuliner hasil peninggalan bangsa Portugis masih dapat dinikmati wisatawan di Kampung Tugu.

Berwisata ke kampung tempat berdiamnya ratusan orang Portugis tawanan VOC ratusan tahun silam memang banyak mengisahkan cerita. Selain akulturasi kebudayaan Portugis yang masih terasa, berbagai kuliner khas pun dapat dinikmati.

Terdapat berbagai kuliner khas yang murni dari Portugis, dan ada pula hasil akulturasi cita rasa Indonesia. Jika Anda berwisata sejarah ke Kampung Tugu yang terletak di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, jangan lewatkan beberapa kuliner khas ini:

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Ketan Unti, yang merupakan beras ketan putih, ditutupi dengan parutan kelapa yang sudah tercampur dengan gula merah.
Ketan Unti

Budaya Portugis di Kampung Tugu, memiliki tradisi mendoakan orang meninggal sebelum masuk ke dalam kubur. Saat itulah hidangan ketan unti dikeluarkan. Konon menurut warga warga kampung tugu, saat mendoakan jenazah yang masih belum dikubur harus ada hidangan tersebut.

“Sudah ajaran dari leluhur Portugis yang di sini, umat Kristiani kalau ada yang meninggal harus disertai ketan unti, tapi sebelum mayat dikubur,” ujar Eugeniana Quiko, seorang warga berdarah Portugis yang masih mahir membuat ketan unti, saat dikunjungi kediamannya oleh peserta Charity Walking Tour dari Jakarta Food Adventure, Minggu (8/5/2016).

Beras ketan yang putih ini ditutupi dengan parutan kelapa yang sudah tercampur dengan gula merah. Ketika disantap, akan terasa manis berpadu dengan gurihnya santan di ketan putih tersebut.

Pisang Udang

Masyarakat Tugu menyebutnya pisang udang, karena hidangan tersebut dibungkus daun pisang. Hidangan ini, berbahan dasar adonan dari tepung beras, dan berisi parutan pepaya muda dengan cacahan udang yang diberi bumbu.

Rasanya sangat gurih, ini dihasilkan dari cacahan udang di dalamnya yang bercampur dengan bumbu dan pepaya muda.

Eugeniana Quiko pun memaparkan cara membuat salah satu hidangan yang paling disukai banyak peserta tersebut. Ia mengatakan bahan dasar tepung beras dicampur dengan sagu. Kemudian adonan tersebut diberi isian, yaitu udang dan parutan pepaya muda dengan campuran bumbu.

“Udangnya dikupas dulu dan diulek sama lada, lalu ditumis sebentar, terakhir dicampur pepaya muda parut. Adonan dasarnya mirip kue nagasari,” ujar Eugenia.

Ia mengatakan, menghidangkannya harus dibungkus daun pisang, dengan lipatan segi tiga.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Hidangan apem kinca, sangat nikmat jika diguyur menggunakan kuah durian bercampur “kinca” atau gula merah.
Apem Kinca

Lazimnya apem berbentuk bulat merupakan hidangan yang dapat dijumpai di beberapa tempat, salah satunya Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ternyata di Kampung Tugu, apem tidak berbentuk menyerupai bulatan, tapi balok jajaran genjang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com