Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 7 Tips Melihat Cenderawasih di Sawinggrai

Kompas.com - 10/05/2016, 09:08 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Berwisata ke Bumi Papua tak hanya melihat alam yang masih asri dan memesona. Tak kalah penting adalah melihat cenderawasih, burung khas Papua.

Burung cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Cenderawasih dikenal karena bulunya yang sangat memanjang yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya.

Kalau Anda melancong ke Papua, jangan lupa melihat kehidupan cenderawasih di alam aslinya. Namun untuk melihat langsung cenderawasih diperlukan persiapan dan persyaratan yang wajib ditaati oleh wisatawan atau pengunjung.

Husna, Kasi Promosi Dinas Pariwisata Raja Ampat kepada KompasTravel, di Waisai, Rabu (4/5/2016) memberikan tips kepada awak media Perancis peserta famtrip undangan Kementerian Pariwisata apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk melihat cenderawasih di habitat aslinya di Desa Sawinggrai, Pulau Gam, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

1. Bangun Pagi

Melihat burung cenderawasih idealnya pada pagi hari antara pukul 05.30 sampai 07.00. Wisatawan diminta bangun lebih pagi, sekitar 04.30 untuk melakukan persiapan.

Itulah saat-saat burung cenderawasih terbang dari satu pohon ke pohon lain di dataran rendah sebelum mencari makanan ke lokasi yang lebih tinggi.

2. Pakai Celana Panjang

Menurut Husna syarat ini agar dituruti. "Karena kita akan jalan masuk hutan. Celana panjang melindungi dari gesekan dengan ranting pohon yang tumbuh di hutan," katanya.

Selain itu, juga melindungi kaki dari gigitan nyamuk karena peserta akan memasuki hutan sekitar pukul 05.30.

3. Pakai Sepatu

"Hindari pakai sendal," kata Husna. Pasalnya jalan menuju hutan yang mendaki sangat terbuka menemukan jalan licin dan batu-batu kasar.

Selain itu, dengan memakai sepatu akan melindungi kaki saat jalanan menanjak, menginjak ranting pohon di tanah dan benturan dengan kerikil.

4. Bawa Senter

Karena memasuki kawasan hutan pada saat hari masih gelap, para peserta diminta membawa senter untuk memudahkan kaki melangkah dan melancarkan perjalanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com