Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinisi Indonesia "Berlayar" di Seatrade Cruise Asia 2016

Kompas.com - 12/05/2016, 11:43 WIB
Icha Rastika

Penulis

BUSAN, KOMPAS.com - "Visa Free to Indonesia," demikian yang tertulis pada booth Indonesia, yang hadir dalam pameran wisata pesiar, Seatrade Cruise Asia 2016 di Busan, Korea Selatan.

Untuk pameran yang berlangsung pada 12-14 Mei 2016,  Indonesia hadir dalam  booth dengan tema kapal pinisi. Terdapat replika kapal pinisi yang terbuat dari kayu pada bagian atas booth.

Menurut Kepala Bidang Pameran Wilayah Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata, Rita Sofia, tema booth Indonesia kali ini seputar wisata bahari. Pinisi dipilih sebagai ikon booth untuk mengingatkan bahwa nenek moyang Indonesia adalah pelaut.

"Memang awalnya pelayaran di Indonesia berawal dari kapal kayu, seperti pinisi," kata Rita kepada Icha Rastika dari KompasTravel ditemui di sela-sela Seatrade Cruise Asia, Kamis (12/5/2016).

Seperti diketahui, pinisi adalah jenis kapal layar tradisional Indonesia. Perahu ini menjadi bagian dari budaya suku Bugis dan Maluku. Awalnya, perahu layar ini digunakan penduduk untuk mengangkut barang. Namun seiring perkembangan zaman, banyak yang membuat ini untuk tujuan wisata maupun komersial.

Rita mengatakan, Kementerian Pariwisata menargetkan untuk menarik 2.500-3.000 wisatawan pesiar melalui pameran kali ini. "Untuk satu orang kalau tidak salah pengeluarannya 1.100-1.200 dollar AS per kunjungan. Diharapkan 2.500-3.000 orang itu yang datang. Semoga Juni-Juli, sudah ada hasilnya," ujar Rita.

Melalui pameran ini, Kemenpar menghadirkan informasi mengenai seluruh wilayah Indonesia yang bisa didatangi cruise dan yacht.

KOMPAS.COM/ICHA RASTIKA Tim kesenian dari Institut Seni Budaya Indonesia Bandung tampil dalam pameran wisata pesiar, Seatrade Cruise Asia 2016 di Busan, Korea Selatan, Kamis (12/5/2016). Pameran berlangsung 12-14 Mei 2016. Indonesia hadir dalam booth dengan tema kapal pinisi.
Menurut Rita, dari sekian banyak daerah yang bisa didatangi cruise dan yacht, ada 5 wilayah yang ditonjolkan dalam pameran ini, yaitu Surabaya, Semarang, Bali, Lombok, dan Raja Ampat.

"Selama ini Bali masih jadi tujuan utama secara umum, walaupun memang wisatawan Korea mereka kebanyakan pergi ke Batam, Bintan, Bandung, baru ke Bali, dan Yogyakarta juga masih ada," tutur dia.

Selain itu, dalam pameran ini, Indonesia menghadirkan 6 seller, yang merupakan perusahaan operator tur wisata pesiar asal Indonesia. Mereka adalah Destination Asia, Sea Horse, Wallacea, Pearl of Papua, Royal Purnama, dan Scuba Dive.

"Para seller akan mempresentasikan mengenai paket-paket wisata cruise di Indonesia. Ada yang 8 hari 7 malam, ada juga yang 13 hari 12 malam," sambung Rita.

Untuk lebih menarik perhatian pengunjung, Kemenpar membawa tim kesenian dari Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, yang menarikan tarian tradisional asal Jakarta, Bali, dan Jawa Barat.

Tidak hanya itu, pengunjung yang mampir ke booth Indonesia bisa mencicipi makanan kecil khas Indonesia seperti keripik singkong, kacang telur, permen asam, dan kue kelapa.

Pengunjung juga dimanjakan dengan sajian kopi pilihan dari beberapa wilayah di Indonesia, seperti campuran kopi khas Sumatera yang diberi nama Rama dan Sinta. Tampak pengunjung pameran antusias berfoto dengan para penari yang mengenakan kostum tari tradisional Bali dan Betawi.

KOMPAS.COM/ICHA RASTIKA Makanan ringan khas Indonesia ditampilkan dalam pameran wisata pesiar, Seatrade Cruise Asia 2016 di Busan, Korea Selatan, Kamis (12/5/2016). Pameran berlangsung 12-14 Mei 2016. Indonesia hadir dalam booth dengan tema kapal pinisi.
Pengunjung yang sebagian besar berasal dari Korea itu juga antusias untuk mencoba makanan kecil khas Indonesia yang disajikan. Rata-rata mereka bertanya dari bahan apa makanan tersebut dibuat.

Dan ternyata, semua pengunjung yang mencicipi makanan kecil itu mengaku tidak tahu mengenai singkong (cassava) yang disajikan dalam bentuk keripik singkong.

Meskipun demikian, mereka bilang kalau makanan kecil Indonesia ini enak. "Delicious (enak)!" kata pengunjung.

Bahkan, ada pula pengunjung yang mampir ke meja makanan kecil hingga 2-3 kali untuk mencicipi snack yang dihidangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com