Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/05/2016, 10:16 WIB
|
EditorI Made Asdhiana

JAKARTA, KOMPAS.com - Sate yang satu ini cukup populer di kalangan penikmat kuliner sate. Tak heran eksistensinya dimulai sejak tahun 1971. Namun, ternyata banyak juga yang salah tempat ketika hendak membeli sate tersebut.

Mardi, merupakan generasi kedua yang dipercaya sang perintis (kakak iparnya) untuk meneruskan usaha sate Apjay. Ia mengatakan beberapa tahun belakangan ini banyak pembeli yang komplain masalah rasa dan kualitas.

“Ada beberapa yang komplain akhir-akhir ini, satenya rasanya beda, kualitasnya menurun, ternyata setelah diselidiki orang itu beli sate Apjay di tempat yang salah,” ujar Mardi kepada KompasTrevel saat berkunjung ke kedainya, Jumat (13/5/2016).

KompasTravel sendiri sempat salah kedai ketika mencari sate yang namanya berasal dari apotek tempat ia berada yaitu Apotek Jaya yang sudah berganti menjadi Century. Tak kurang dari tiga gerobak sate lain yang menggunakan nama Apjay di gerobaknya sekitaran Apotek Jaya.

Selain karena banyak yang mengaku menggunakan namanya, kerap berpindah tempat karena penggusuran juga menjadi penyebab pembeli salah alamat. Namun menurut Mardi, bagi pelanggan lama jarang ada yang salah tempat, tentu karena sudah hafal dengan rasa dan ciri-cirinya.

Ia pun membeberkan ciri sekaligus resep turun temurun yang selalu dipertahankan oleh kedainya. Sate Apjay sendiri hanya menggunakan daging dada ayam, dari tiap satu ekor ayam.
“Kita cuma pake daging ayam dadanya saja, kita jamin kalau ada lemak atau kulit di sate daging akan kita ganti sepuluh tusuk, atau satu porsi sate daging Apjay,” ujar Mardi dengan tegas.

Lemak sendiri biasa dipakai tukang sate selain untuk memenuhi tusukan, juga agar satenya wangi. Namun, di sini ia menggunakan minyak hasil sulingan kacang dan jeruk nipis untuk aroma wangi khas satenya.

Selain itu pria kelahiran Madura ini menambahkan sate yang ia sajikan mengalami dua kali proses pembakaran dan pembumbuan. Tahap pertama dibumbui dan dibakar setengah matang, setelah itu disimpan untuk dijual dan akan diulang prosesnya kembali saat pembeli memesan.

“Ayam yang dipilih sejenis ayam kate, dari peternak langganan kita. Daging itu juga paling lama kita simpan setengah jam di freezer setelah dipotong, jadi masih fresh,” kata Mardi.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Setumpuk sate daging dada ayam, di kedai Sate Apjay. Sate tersebut baru menempuh dua tahap, masih ada sekali lagi tehap pembumbuan setelah dibakar dua kali bersama bumbunya.
Penasaran dengan apa yang diceritakannya, KompasTravel mencoba membuktikan dengan memesan satu porsi hidangan sate campur di kedai ini. Di daftar menunya tercantum pilihan sate daging, sate telur dan sate campur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Menghitung Pajak Impor Barang dari Luar Negeri, Cek Simulasinya

Cara Menghitung Pajak Impor Barang dari Luar Negeri, Cek Simulasinya

Travel Tips
4 Tempat Wisata di Pekalongan Gratiskan Tiket Masuk pada 1 April 2023

4 Tempat Wisata di Pekalongan Gratiskan Tiket Masuk pada 1 April 2023

Travel Update
Wisata ke Pantai Tanjung Bendera NTT, Bisa Berkuda dan Jelajah Sabana

Wisata ke Pantai Tanjung Bendera NTT, Bisa Berkuda dan Jelajah Sabana

Jalan Jalan
Menparekraf: Mudik Lebaran 2023 Momen Pergerakan Wisatawan Terbesar

Menparekraf: Mudik Lebaran 2023 Momen Pergerakan Wisatawan Terbesar

Travel Update
Mudik Lewat Jalan Tol Trans Jawa, Bisa Mampir ke 9 Masjid Ini

Mudik Lewat Jalan Tol Trans Jawa, Bisa Mampir ke 9 Masjid Ini

Jalan Jalan
Mau Liburan ke Hong Kong? Jangan Lupa Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini

Mau Liburan ke Hong Kong? Jangan Lupa Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini

BrandzView
Pendakian Gunung Prau Buka Selama Ramadhan 2023, Cek Jadwalnya

Pendakian Gunung Prau Buka Selama Ramadhan 2023, Cek Jadwalnya

Travel Update
10 IP Asal Indonesia Siap Pamerkan Produk Lisensi Lokal di Hong Kong

10 IP Asal Indonesia Siap Pamerkan Produk Lisensi Lokal di Hong Kong

Travel Update
5 Masjid di Jalur Trans Sumatera yang Bisa Dikunjungi Saat Mudik

5 Masjid di Jalur Trans Sumatera yang Bisa Dikunjungi Saat Mudik

Jalan Jalan
Jadi Masjid Tertua di Indonesia, Ketahui 6 Fakta Masjid Saka Tunggal 

Jadi Masjid Tertua di Indonesia, Ketahui 6 Fakta Masjid Saka Tunggal 

Jalan Jalan
Istana Kekaisaran Jepang Buka Lagi, Bisa Lihat Sakura Mekar di Jalan Inui

Istana Kekaisaran Jepang Buka Lagi, Bisa Lihat Sakura Mekar di Jalan Inui

Hotel Story
Promosikan Bangunan Ikonik Tanah Air lewat Game, Menparekraf Beri Apresiasi pada PUBG Mobile Indonesia

Promosikan Bangunan Ikonik Tanah Air lewat Game, Menparekraf Beri Apresiasi pada PUBG Mobile Indonesia

Travel Update
Wings Air Sediakan 531.360 Kursi untuk Periode Lebaran 2023

Wings Air Sediakan 531.360 Kursi untuk Periode Lebaran 2023

Travel Update
10 Masjid Tertua di Dunia, Ada yang Berada di China

10 Masjid Tertua di Dunia, Ada yang Berada di China

Jalan Jalan
9 Masjid di Jalur Pantura untuk Pemudik, dari Jakarta hingga Jatim

9 Masjid di Jalur Pantura untuk Pemudik, dari Jakarta hingga Jatim

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+