Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Kopi Blangkon, Bumbu Masak Dipadu dengan Kopi

Kompas.com - 23/05/2016, 06:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Jika biasanya serai, kunyit, jahe, kayu manis, dan jeruk purut menjadi bumbu memasak, kali ini justru menjadi bumbu penyedap kopi. Sajian kopi dengan aneka rempah ini dapat ditemui ketika berkunjung ke Nine Coffee Roastery di Jalan Brigol Sudarlan Nomor 266, Bondowoso, Jawa Timur.

Kopi Blangkon muncul dari ide Riswanda Imawan, pemilik dari Nine Coffee Roastery. Ditemui di acara deklarasi Bondowoso sebagai Republik Kopi yang bertempat di Sempol, Sabtu (21/5/2016) mengatakan ide awalnya adalah ingin membuat kopi yang tidak selalu pahit.

"Kita tambah rempah-rempah, satu untuk kesehatan dan dua untuk cita rasa kopi itu sendiri," ujar Rismawan.

Proses pembuatan kopi blangkon tak berbeda pada umumnya. Pertama kopi dari Ijen diseduh dengan cara V60 yakni menyaring ampas dengan filter kertas khusus. Kemudian di dalam cangkir dimasukkan semua rempah yang diperlukan, yang sebelumnya sudah dikupas dan dibersihkan.

Untuk menambah cita rasa dituangkan sirup vanili yang harum dan manis. Alhasil dari perpaduan rempah-rempah, kopi, serta sirup vanili terciptalah rasa kopi yang unik.

KompasTravel mencicipi kopi blangkon dan ternyata rasanya sedap! Pahit, sedikit asam, dan manis dalam satu cangkir. Wanginya pun harum. Rasanya mirip minuman khas Jawa yakni wedang, tetapi rasanya tak sekuat wedang.

Kopi filter dengan metode V60 memberi keunggulan karena rasa kopi yang ringan dan bebas ampas. Kopi blangkon dijual dengan harga Rp 7.000 rupiah per cangkirnya.

Selain kopi blangkon, Rismawan dan kawan-kawan juga menyajikan Kopi Ijen, Gayo, lintong, dan daerah Indonesia lainnya. Mereka sedang berupaya memperkenalkan kopi kepada anak muda di Bondowoso.

"Anak muda di Bondowoso biasanya minum kopi instan. Padahal kita daerah penghasil kopi. Sudah terkenal sampai mancanegara juga. Bupati sudah membuat Bondowoso sebagai Republik Kopi, jadi kita harus mengangkat ini," ungkap Rismawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com