Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpar Harap "Indonesian Weekend" Bisa Dongkrak Kunjungan Turis Inggris

Kompas.com - 25/05/2016, 06:23 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang Indonesian Weekend yang digelar di London, Inggris pada akhir pekan ini diharapkan bisa mendongkrak jumlah wisatawan Inggris yang datang ke Indonesia.

Menurut data pemerintah, sepanjang tahun lalu jumlah wisatawan Eropa yang datang ke Indonesia mencapai jumlah sekitar satu juta orang.

"Para wisatawan Eropa paling banyak datang dari Inggris, Belanda, Jerman, Perancis dan Rusia," kata Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya.

Dari seluruh wisatawan asal Eropa itu, lanjut Nia, jumlah turis Inggris sejauh ini tercatat paling mendominasi.

"Tahun lalu, jumlah turis Inggris mencapai 230.000 jiwa dan pada 2016, sejauh ini sudah 300.000 orang atau meningkat 28,22 persen," tambah Nia.

Nia mengakui, jumlah wisatawan asal negeri tetangga seperti Singapura, Malaysia, atau China jauh melampaui jumlah wisatawan Eropa.

Namun, lanjut Nia, masa tinggal wisatawan Eropa di Indonesia jauh lebih panjang dengan uang yang dibelanjakan juga jauh lebih banyak.

"Mereka rata-rata tinggal di Indonesia selama dua pekan dan rata-rata membelanjakan 2.500 dollar AS," papar Nia.

Tujuan utama para wisatawan Eropa ini, lanjut Nia, sejauh ini masih Bali. Namun, biasanya mereka melanjutkan ke destinasi lain setelah puas berlibur di Bali.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Taman Ujung di Karangasem, Bali.
Sehingga, dalam ajang Indonesian Weekend nanti Kementerian Pariwisata juga akan mempromosikan daerah-daerah wisata lain di Indonesia.

"Kami akan perkenalkan bahwa Indonesia tak hanya Bali. Setidaknya ada 10 destinasi wisata 'new Bali' yang akan siap pada 2019," kata Nia.

Tak hanya itu, Nia menyebut terdapat 10 destinasi wisata "branding" yaitu kawasan yang sudah sangat siap tetapi dirasa kurang promosi.

"Daerah-daerah itu misalnya, kawasan Joglo Semar dan Banyuwangi, Jawa Timur," Nia menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com