DENPASAR, KOMPAS.com - Hotel non-bintang makin diminati oleh wisatawan mancanegara (wisman) sebagai tempat menginap selama mereka berwisata ke Bali.
Pilihan menginap di hotel non-bintang yang makin meningkat itu diikuti oleh menurunnya kesukaan turis asing untuk menginap di hotel bintang.
Demikian hasil Survei Perilaku Wisatawan Mancanegara (disingkat Superwisman) yang diadakan oleh Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali.
Penurunan atau peningkatan dalam pilihan menginap turis asing itu ditemukan dari perbandingan antara hasil Superwisman yang dilaksanakan pada periode Agustus 2014 dengan Superwisman pada 2015.
Hasil Superwisman Agustus 2015 disiarkan oleh BI kepada media pada Rabu (25/5/2016) kemarin.
“Preferensi menginap wisman di hotel bintang dan non-bintang pada periode Agustus 2015 mengalami pergeseran jika dibanding periode Agustus 2014. Survei ini dilakukan BI terhadap wisman di terminal keberangkatan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada saat wisman akan meninggalkan Bali,” jelas Dewi Setyowati, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Berdasarkan hasil survei tersebut, persentase wisman yang menginap pada hotel non-bintang di periode Agustus 2015 meningkat sebesar 2 persen dibanding periode Agustus tahun 2014.
Sedangkan persentase responden yang menginap pada hotel bintang turun sebesar 4 persen. Hasil survei itu juga menunjukkan, pilihan menginap ke jenis akomodasi "lain-lain" juga meningkat 2 persen.
“Menginap di akomodasi `lain-lain` itu ya termasuk ke kos-kosan dan rumah tinggal,” Dewi dalam pesan singkat kepadaTribun Bali, Rabu (25/5/2016).
BI menduga, pergeseran minat ke hotel non-bintang disebabkan oleh semakin banyaknya suplai hotel non-bintang yang tersebar di semua daerah tujuan wisata di Bali.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.