Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2016, 17:33 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak dapat dipungkiri kasus pembunuhan dengan medium kopi Vietnam yang diberi racun sianida beberapa waktu lalu sempat meresahkan masyarakat. Sebab dari kabar burung yang pertama marak beredar di jejaring sosial, dikabarkan jika kandungan kopi vietnam berbahaya jika dikonsumsi.

Padahal setelah proses penyelidikan pihak berwajib, diketahui jika sianida yang dimasukkan ke kopi vietnam di salah satu kafe tempat kejadian perkara, adalah penyebab kematian korban.

Beberapa restoran sempat cemas akan turunnya popularitas kopi vietnam, tak terkecuali Do An, restoran khas Vietnam di Jakarta yang memiliki tujuh cabang. 

"Sempat turun peminat, tapi setelah itu justru jadi banyak yang pesan," ujar Lea Joan, owner dari Do An saat ditemui KompasTravel di salah satu outlet Do An, Epicentrum Walk, Jakarta (27/5/2016). 

Joan mengatakan ketika kasus kopi vietnam bersianida mencuat, banyak konsumen yang justru penasaran akan rasa kopi vietnam. Sayangnya, terkadang konsumen bahkan bercanda dengan menyebut, "Kopi vietnamnya satu, tak pakai sianida," ungkap Lea menirukan candaan salah satu konsumen.

Sehabis minum kopi vietnam, ternyata banyak konsumen yang jatuh hati akan rasanya. Ia menuturkan kopi vietnam biasanya memakai biji kopi robusta.

"Kopi Vietnam tak harum tapi rasanya bertahan lama," jelas Lea Joan. 

Salah satu ciri lainnya dari kopi vietnam adalah proses penyajian dengan manual dripping untuk memisahkan ampas dan sari kopi. KompasTravel juga mencoba kopi vietnam dari Do An. Saat pertama datang, gelas kopi ternyata telah tercampur dengan susu kental manis.

"Jangan kaget susunya banyak, karena memang kopinya pahit," ujar Lea Joan.

Konsumen diberikan gelas berisi es terpisah, hingga kopi vietnam Do An dapat dinikmati panas atau dingin. Setelah proses manual dripping selesai, kopi kemudian diaduk agar bercampur rata dengan susu kental manis. Setelah itu dituang ke gelas berisi es.  

Rasa kopinya nikmat! Sangat segar untuk siang hari yang panas. Uniknya kopi vietnam ini memiliki cita rasa seperti karamel, akibat rasa kopi yang pahit dicampur susu kental manis. Ternyata komposisi susu kental manis yang awalnya terlihat banyak, berpadu sempurna dengan pahitnya kopi. 

Vietnam saat ini adalah negara kedua pemasok kopi terbesar di dunia setelah Brazil. Menurut data dari BBC, kopi menjadi salah satu komoditas yang membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat Vietnam.  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

Jalan Jalan
Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com