Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/05/2016, 19:06 WIB
|
EditorNi Luh Made Pertiwi F

BOGOR, KOMPAS.com - Tahun 2009, adalah kelahiran resmi batik khas Bogor yang dipelopori oleh rumah Batik Bogor Tradisiku. Selain menjadi pakaian resmi para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bogor, kini batik kreasi pria kelahiran Jogja tersebut kian mendunia.

Siswaya (55), nama di balik terciptanya cirikhas batik asal kota hujan ini. Berawal dari kejadian gempa besar di Jogja (27/5/2006) yang turut meluluhlantahkan berbagai industri batik di sana, Siswaya mengevakuasi lima orang pengrajin yang kehilangan mata pencariannya.

“Ketika saya sedang semangat-semangatnya berpikir ingin memberi manfaat apa dalam hidup, ternyata ‘saudara’ di daerah asal saya terkena musibah. Akhirnya saya bawalah ke sini, dan berpikir agar dapat membantu perekonomiannya, membuat batik di Bogor,” ujarnya kepada KompasTravel, saat berkunjung ke galerinya, Sabtu (29/5/2016).

Ia mengatakan dahulu membuat batik masih dengan motif Jawa, bahkan campur-campur. Setelah berkumpul bersama seniman, tokoh masyarakat, hingga budayawan Bogor, barulah tercetus berbagai motif khas Bogor.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Siswaya, nama dibalik terciptanya cirikhas batik asal kota hujan ini, sedang memegang batik dengan motif hujan gerimis.
“Yang tidak terpikirkan jadi motif itu hanya roti unyil, asinan, dan kuliner lainnya,” ujarnya mencairkan suasana setelah menceritakan kondisi Jogja pasca gempa 10 tahun lalu.

Di tahun 2009, karyanya yang mulai tersohor pun tercium oleh pemerintah Kota Bogor, tepatnya Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Ia pun membuktikannya dengan membuat batik Bogor menjadi seragam khusus Dekranasda. Tak lama kemudian, karyanya diresmikan dan dipatenkan Walikota Bogor saat itu di hari jadi Bogor ke-527.

Setelah itulah wisatawan berdatangan, undangan untuk mempromosikan batik khas Bogor tersebut berdatangan hingga dari Negeri Sakura. Alhasil batik tersebut berkesempatan mewakili Indonesia untuk pameran di Tokyo, sebuah fashion show di Fukuoka dan menjalin kerja sama dengan berbagai industri fashion Jepang selama satu tahun.

Selain itu berbagai penghargaan tingkat kota hingga nasional pun diraih Siswaya. Di antaranya penghargaan produk inisiator dari Walikota Bogor, produk inovasi dari Gubernur Jawa Barat, penghargaan green industry dan gugus kendali mutu dari Kementerian Perindustrian.

Berawal dari lima orang pengrajin batik asal Jogja tersebut, kini sudah ada lebih dari 25 karyawan di rumah Batik Bogor Kreasiku. Di rumah produksi sekaligus workshop ini semua proses dilakukan. Mulai dari kain polos dipola, cap, lukis, pewarnaan, jahit, hingga dipamerkan.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Galeri Batik Bogor Tradisiku, yang menjual berbagai macam souvenir bermotif Batik Bogor.
Tak hanya kain atau pakaian, rumah ini juga memproduksi berbagai media batik seperti guci, teko, cangkir, tempat pensil, sendal, toples, pot bunga, tas, sepatu, hingga helm bercorak batik. Tak heran, ia pernah mendapatkan green industry, karena semua bahan semaksimal mungkin tak ada yang tersisa, alias “disulap” menjadi berbagai peralatan tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Travel Update
Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Jalan Jalan
5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

Travel Update
Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Travel Tips
Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Jalan Jalan
KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

Travel Update
Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Travel Tips
4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

Jalan Jalan
11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

Travel Update
Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Jalan Jalan
Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Travel Tips
Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Travel Update
Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

Travel Tips
Toilet Berusia 118 Tahun Jadi Tempat Wisata Baru di Paris

Toilet Berusia 118 Tahun Jadi Tempat Wisata Baru di Paris

Jalan Jalan
Mesir Terapkan Multiple Entry Visa 5 Tahun, Biaya mulai Rp 10 Juta

Mesir Terapkan Multiple Entry Visa 5 Tahun, Biaya mulai Rp 10 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+