Namun, kali ini, mata mereka lepas dari layar gadget-nya, dan itu berlangsung sekian lama, terutama ketika tari saman dipertunjukkan.
"Woa woa woa...," kira-kira suara itulah yang terdengar dari seorang remaja yang menggenggam sebuah iPhone ketika para penari saman bergerak kian cepat.
Ia pun tertawa bercampur meringis karena segmen demi segmen dari tari saman seperti tidak kunjung habis.
Yang tak kalah istimewa pula adalah ketika Duta Besar Indonesia ikut menyanyi "Hai merdunya... Hai merdunya...," setelah pedangdut Oza yang didatangkan dari Jakarta mengontrol mata-mata para pengunjung dengan lenggokannya yang tak jarang sambil menyisir setiap gang di kursi pengunjung lantas menarik satu di antara mereka untuk goyang berdua.
Penonton kemudian juga menjadi penampil kala angklung yang sebelumnya dibagikan satu-satu itu digerakkan sesuai kode dari panggung. Mereka tampil bersama untuk lagu "Doung Champa", "Bengawan Solo", dan "I Have a Dream".
"Banyak yang bantu untuk informasikan ke warga sini, ya dari kementerian, dan masyarakat sini juga sebulan sekali ikut belajar gratis bahasa Indonesia di Kedubes," ujar Duta Besar Irawan coba menjelaskan alasan begitu penuhnya gedung ini pada malam tersebut, ketika penampil ataupun penontonnya saling terbakar apresiasi pada malam penutupan Wonderful Indonesia yang wonderful ini. (Dimas Wahyu dari Vientiane, Laos)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.