Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sate Klatak Pak Bari, Hhmm... Daging Kambing yang Empuk

Kompas.com - 31/05/2016, 09:08 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

Pembeli bisa duduk di kursi atau memilih lebih santai dengan lesehan di los-los kapling Pasar Jejeran, Wonokromo, Pleret Bantul. Lampu yang tidak begitu terang akan menambah keklasikan menikmati sate klatak.

"Pagi sampai siang los-los pasar digunakan untuk jualan. Nah, malamnya untuk jualan sate," tegasnya.

Senyum ramah pak Subari dengan kekhasannya menggunakan kata "Aku" ketika berbicara akan semakin membuat Anda merasa nyaman dan dekat. Bahkan pak Subari tak segan-segan ngobrol dengan pembelinya.

Pak Bari menyebut sate klatak sebagai sate "ndeso" alias desa, di mana daging kambing ditusuk dengan ruji sepeda lalu hanya dibumbui dengan garam.

"Bumbunya hanya garam. Tetapi cara bakarnya ada rahasianya, itu yang membuat beda dan rasa dagingnya keluar," ucapnya.

Rahasia Kelembutan

Kelembutan daging sate klatak pak Bari ketika dikunyah ada pada ruji yang digunakan untuk menusuk sate. Ruji untuk menusuk sate ini pun telah digunakan sang nenek yang berjualan sejak sebelum kemerdekaan.

Saat proses pembakaran, ruji sepeda yang terbuat dari besi mampu menjadi pengantar panas yang baik. Sehingga daging akan lebih cepat matang. Bahkan tingkat kematangannya akan sempurna dan merata sampai di bagian dalamnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com