Bambang memaparkan, selain potensi bahari dan sejarah yang dimiliki Morotai, Presiden Jokowi telah menyatakan "Go Morotai". Hal tersebut menurut Bambang menjadi sebuah Affirmative Policy yang sangat mendukung menjadikan Morotai sebagai tujuan utama wisata untuk wilayah Indonesia timur.
Sebagai Gerbang Pasifik, yang letaknya berdekatan dengan negara-negara penting di kawasan Asia Pasifik, Morotai sudah memiliki bandara berskala internasional sepanjang 3.000 meter yang lebih canggih ketimbang Soekarno-Hatta.
“Makanya itu kami sangat optimis dengan Morotai, dan diharapkan juga dari pengembangan itu akan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” kata Bambang.
Kendati banyak potensi yang melimpah di Morotai, Bambang menyatakan masih ada kendala serius yang tengah dihadapi oleh pemerintah dalam pengembangan itu yakni masalah ketenagakerjaan. Namun, untuk mengatasi masalah itu pihaknya tengah menyiapkan berbagai Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menopang industri yang akan dibangun.
Selanjutnya, daerah berpenduduk 100.000 jiwa itu juga akan dibangun berbagai sekolah kejuruan terkait dengan pelayaran, perkapalan, perikanan, keperawatan, manajemen pariwisata dan lain-lain.
“Karena animo dari investor meningkat kita akan kembangkan seluruh potensi yang ada di Morotai termasuk SDM-nya,” pungkasnya.
Dari aspek lingkungan juga tengah diperhatikan pemerintah. Industri perkapalan yang dibangun dijamin tidak membahayakan lingkungan akibat pembuangan pollutan. “Kita jamin semua industri yang akan kita kembangkan di Morotai tidak merusak lingkungan,” tutupnya. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.