Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Wonderful Indonesia Meriahkan 25 Tahun ASEAN-China

Kompas.com - 01/06/2016, 16:20 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Sajian kuliner Indonesia bercita rasa tinggi dengan bendera "Wonderful Indonesia" memeriahkan "ASEAN-China Gourmet Festival", serangkaian Pekan ASEAN-China memperingati 25 tahun kemitraan dialog ASEAN dan China berlangsung di Beijing, Senin (30/5/2016) malam.

Kue pastel, lemper modifikasi, beserta wedang jahe, jus jeruk, dan jus semangka menjadi kudapan ringan bagi para tamu undangan yang hadir sebelum memulai acara puncak.

Ditampilkan pula kerupuk udang, keripik singkong, serta keripik apel dan salak khas Malang, Jawa Timur.

Usai menyaksikan tarian Lenggang Nyai oleh Sanggar Tari Pelangi, Guangzhou, Sekjen ASEAN-China Yang Xiuping, Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo dan beberapa duta besar serta perwakilan duta besar negara ASEAN menikmati santap malam.

Santap malam dibuka dengan lumpia, kentang isi ayam mirip kroket, dan tahu goreng isi telur, juga dibalut tepung roti. Selanjutnya, para tamu undangan disajikan sop buntut dalam porsi kecil, dan salad udang yang disajikan dengan sambal kacang, layaknya gado-gado.

Tribun Bali Nasi goreng di Jado Warung
Untuk menu utama disajikan nasi goreng sapi dan potongan ikan kakap panggang saus asam manis, dilanjutkan dengan menu penutup berupa puding karamel dan potongan buah.

Selain aneka makanan, dalam santap malam tersebut disajikan pula tiga jenis minuman, yakni air putih, jus jeruk, dan bajigur.

Sambil menikmati hidangan yang tersaji, para tamu undangan juga disuguhi tari Merak dan alunan musik tradisional. Seluruh pramusaji pada malam itu mengenakan kain tradisional Indonesia, seperti batik dan tenun.

Dekorasi restoran pun dihiasi ornamen tradisional khas Indonesia, seperti wayang golek, satu set gamelan, dan lukisan beberapa tarian Indonesia, serta obyek wisata menarik di Indonesia, seperti tari Pendet dan Gunung Bromo.

Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo mengatakan, selain memiliki keragaman budaya dan tradisi, Indonesia memiliki aneka macam kuliner khas dengan cita rasa yang unik. "Indonesia memiliki keragaman kuliner dengan cita rasa beragam dari Sabang sampai Merauke," katanya.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Keripik apel, oleh-oleh khas Malang.
Soegeng memaparkan, "Melalui kuliner kita dapat mengenal dan memahami budaya dan tradisi suatu daerah atau negara tertentu. Setiap negara ASEAN, memiliki kuliner yang beragam, dengan keunikan cita rasa yang berbeda-beda. Begitu pula dengan China."

Oleh karena itu, lanjut Soegeng, melalui festival tersebut masing-masing negara ASEAN dan China dapat saling mengenal keragaman kuliner yang ada. "Dengan pemahaman yang baik tentang budaya dan tradisi antarnegara ASEAN dan China, hubungan kedua pihak akan makin baik pula," tutur Soegeng.

Hal senada diungkapkan Sekjen ASEAN-China Yang Xiuping yang mengatakan bahwa kuliner mencerminkan kekayaan tradisi dan adat istiadat, sejarah, serta kebudayaan sebuah etnis.

"Pertukaran kebudayaan kuliner memegang peranan penting untuk menciptakan saling pemahaman, untuk mendukung persahabatan dan kemitraan antarbangsa, khususnya ASEAN dan China," katanya.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Sop buntut.
Menurut Xiuping, melalui Festival Makanan ASEAN-China yang menampilkan kuliner Indonesia, yang mewakili keberagaman budaya, keindahan alam, hingga mampu menarik turis China ke Indonesia, secara umum akan mendukung hubungan antarmasyarakat antara ASEAN dan China.

Aneka kuliner Indonesia yang disajikan pada ASEAN-China Gourmet Festival itu disajikan oleh dua juru masak asal Indonesia, yakni Saleh dan I Nyoman Sunada, dibantu satu juru masak dari China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com