Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Wisatawan dari Thailand

Kompas.com - 01/06/2016, 21:06 WIB

Pharujee Khemsawat (37) berusaha duduk senyaman mungkin dengan tatapan mata lurus ke depan. Punggungnya juga diupayakan dalam posisi tegak. Dia amat berharap pelukis Priadji Kusnadi (63) segera menyelesaikan siluet wajah perempuan berparas ayu dan berkulit putih itu.

”Saya penasaran. Teman-teman yang sudah dibikinkan siluet wajah, hasilnya bagus dan unik. Saya juga ingin dibuatkan seperti itu,” kata Pharujee tak sabar.

Pharujee berasal dari salah satu operator selam (diving) Thailand. Ketika itu, dia mengunjungi stan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI dalam pameran wisata selam Thailand Dive Expo (TDEX) 2016 di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Thailand, Jumat (13/5/2016).

Pameran diikuti 94 perusahaan dan asosiasi selam dari sejumlah negara dan digelar empat hari, 12-15 Mei.

Baru pertama kali mengikuti pameran yang dihadiri sekitar 90.000 pengunjung itu, Kemenpar menyewa stan dengan lahan seluas 72 meter persegi dan membawa 12 industri pariwisata, yakni dari biro perjalanan wisata dan operator selam. Sejumlah destinasi selam unggulan, seperti Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Sulawesi Utara, dipromosikan.

Stan Kemenpar dengan latar belakang berupa kapal pinisi itu tergolong megah dengan total biaya lebih kurang Rp 2 miliar, termasuk untuk menyewa stan di pameran golf, Thailand Golf Expo (TGEX) 2016, yang digelar pada waktu dan lokasi yang sama dengan TDEX.

Yang ditampilkan di stan Kemenpar pun boleh dibilang kreatif dan menarik. Bukan saja destinasi wisata dan teknologi, pelatihan, aksesori, ataupun peralatan selam sebagaimana ditawarkan peserta pameran dari negara lain, melainkan ditampilkan juga atraksi seni pembuatan siluet wajah oleh Priadji Kusnadi, pelukis dari Pasar Seni Ancol, Jakarta.

Selain itu, ditawarkan pula kopi unggulan dari sejumlah daerah di Indonesia dengan menghadirkan peracik kopi(barista) R Deryl Juniar.

Ada juga pementasan sejumlah tarian tradisional oleh Sanggar Ayoub Zycra Dance Music Performance, Jakarta; penayangan 360 derajat virtual reality produksi Anantapura Studios tentang keindahan bawah laut kawasan Bali; serta layanan spa atau relaksasi dari Mustika Ratu di stan pameran TGEX.

Banyak dikunjungi

Stan Kemenpar memang memiliki daya tarik tersendiri sehingga banyak didatangi, salah satunya pada atraksi pembuatan siluet wajah.

Dalam waktu sekitar lima menit, hanya dengan menggunakan gunting kecil, Priadji dapat menyelesaikan gambar siluet wajah yang dibuat dari kertas linen hitam ukuran 10R (25 cm x 30 cm). Gambar siluet tersebut dibagikan secara gratis kepada pengunjung.

Kepala Bidang Pameran Asia Tenggara Kemenpar Masruroh mengemukakan, pihaknya mengikuti TDEX 2016, salah satunya, sebagai upaya meningkatkan pencitraan ”Wonderful Indonesia”.

Ajang itu sekaligus untuk promosi guna meningkatkan pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia, terutama dari ”Negeri Gajah Putih” Thailand serta negara lain di ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina.

”Thailand merupakan pasar prioritas. Di negara ini (juga) banyak ekspatriat dari Eropa dan Amerika Serikat. Kalangan ekspatriat ini merupakan pasar potensial, terutama untuk sektor wisata minat khusus, seperti selam dan golf,” kata Masruroh.

Di kawasan Asia Tenggara, untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2015, Thailand berada di posisi keempat dengan jumlah 143.538 orang. Singapura di urutan pertama dengan 1,5 juta orang, diikuti Malaysia (1,2 juta orang) dan Filipina (143.538 orang).

Tahun ini, pemerintah menargetkan kunjungan turis dari Thailand sekitar 200.000 orang. Target itu sebenarnya masih jauh dibandingkan dengan total outbound Thailand, yakni penduduk negara itu yang berwisata ke luar negeri sebanyak 10,2 juta orang tahun 2015.

Promosi besar-besaran

Promosi untuk sektor pariwisata di era Presiden Joko Widodo memang besar-besaran. Apalagi pada tahun ini pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 12 juta orang atau naik sekitar 20 persen daripada tahun lalu sebanyak 10,4 juta orang.

Dari target kunjungan 12 juta turis internasional itu, 45 persen atau sekitar 5,4 juta orang diproyeksikan berasal dari negara-negara ASEAN dan lebih kurang 1,8 juta orang adalah wisatawan mancanegara pada wisata bahari.

Berdasarkan hasil evaluasi kuesioner yang dibagikan Kemenpar kepada 12 industri di stan ”Wonderful Indonesia”, diperkirakan potensi transaksi 367 orang dengan nilai Rp 5,5 miliar.

Sementara itu, hasil transaksi bisnis oleh industri yang menjual paket wisata golf ke Indonesia dalam pameran TGEX 2016 diperoleh estimasi potensial transaksi sejumlah 921 orang dengan nilai 1,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 17,8 miliar.

Standard Division Head Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia Suhodo Kartarahardja menuturkan, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dari Thailand, khususnya di sektor wisata bahari, perlu dibangun jaringan bisnis yang kuat, antara lain dengan biro perjalanan wisata dan operator selam di Thailand.

”Dengan jaringan itu, penetrasi pasar ke negara ini akan lebih mudah dan leluasa,” ucap Suhodo.

Ronny Rengkung dari Underwater Photography berpendapat, Indonesia yang secara geografis terletak di segitiga terumbu karang dunia (the world’s coral triangle) memiliki keunggulan sangat kuat berupa pemandangan bawah laut yang indah.

”Soal wisata bawah laut, Indonesia is the best. Namun, yang perlu diperhatikan adalah terkait konektivitas dan aksesibilitas. Sampai saat ini masih ada sejumlah destinasi wisata bahari yang minim akses transportasi, bahkan tidak ada penerbangan atau minim frekuensi penerbangan,” ujar Ronny.

Berbagai upaya keras pemerintah untuk mengembangkan destinasi wisata bahari serta perhatian besar dalam aspek anggaran dan promosi patut diapresiasi.

Yang tak kalah penting adalah kelestarian dan kebersihan lingkungan bawah laut yang harus senantiasa dijaga kesinambungannya agar manfaat dari pariwisata itu dapat dinikmati secara berkelanjutan dari generasi ke generasi sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. (SAMUEL OKTORA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com