Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata ke Cirebon, Jangan Lupa Cicipi Empal Gentong Amarta

Kompas.com - 02/06/2016, 17:43 WIB

BERWISATA atau mengunjungi sebuah daerah kurang lengkap rasanya tanpa mencicipi makanan daerah tersebut. Jadi jika Anda mengunjungi Cirebon, ada beberapa kuliner khas daerah ini yang wajib Anda cicipi.

Empal gentong adalah salah satu kuliner tradisional khas Cirebon yang tidak mungkin Anda hapus dari daftar makanan yang wajib dicoba di kota ini.

Empal gentong sudah begitu identik dengan kota di pesisir utara Pulau Jawa tersebut sehingga cukup mudah menemukan makanan ini di sana.

Dari sekian banyak penjual empal gentong ada beberapa yang terkenal dan empal gentong Amarta adalah salah satunya. Berada di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 37 Battembut, Kabupaten Cirebon warung makan ini setiap harinya selalu ramai pembeli.

Empal gentong sendiri adalah olahan daging sapi menyerupai gulai. Yang unik dari kuliner ini adalah tempat masaknya yang menggunakan gentong terbuat dari tanah liat.

Warung makan empal gentong Amarta sendiri telah ada sejak tahun 1997 lalu. Adalah pasangan suami istri bernama Solihin dan Emi yang pertama kali merintisnya.

"Untuk memasak empal, kami menggunakan beragam bumbu rempah seperti, serai, bawang merah, bawang putih, dan bebrepa bumbu rempah lainnya," ujar Hada keempat, anak pasangan Solihin dan Emi.

Beragam bumbu rempah tersebut dimasak dengan santan dan daging sapi di dalam gentong. Empal yang telah dimasak hingga matang dibiarkan terus berada di atas api.

Daging sapi akan dipotong-potong jika telah ada pesanan dari pembeli. Hal ini menjadikan dagingnya begitu empuk dan bumbunya benar-benar meresap.

Setiap porsi empal disajikan dengan tambahan kucai dan bawang goreng. Bagi penggemar pedas, untuk menambahkan rasa pedas disediakan sambal dan cabai kering halus.

Empal Gentong Amarta ini rasanya begitu gurih dengan bumbu yang meresap. Taburan kucai dan bawang goreng menambah citarasa.

"Selain empal gentong kami juga punya empal asem yang menjadi andalan. Warung ini juga pelopor empal asem di Cirebon," ungkap Hada.

Sesuai dengan namanya, empal asem ini memiliki rasa asam yang segar. Berbeda dengan empal gentong yang dimasak menggunakan santan, maka empal asem tidak menggunakan tersebut. Untuk membuat kuahnya yang digunakan adalah kaldu sapi.

Sedangkan rasa asam dari makanan ini dihasilkan dari penggunaan asam jawa dan blimbing wuluh. Dalam setiap porsi empal asam ada tambahan sayuran seperti tomat, daun bawang, dan kucai.

Kuah yang gurih asam berasa begitu sedap, dan tambahan sayuran membuatnya semakin segar. Tidak hanya daging sapi, pengunjung juga bisa memesan usus dan babat sebagian isianya untuk menu empal gentong dan empal asem.

Ada juga tambahan sate kambing sebagai teman menyantap kedua jenis empal tersebut. Setiap harinya warung makan ini buka dari 09.30 hingga 21.00.

Untuk harga, semangkuk empal (baik empal gentong atau pun empal asem) dapat pengunjung nikmati dengan harga Rp. 22.000. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com