Menpar Arief Yahya pun menyanggupi dua hal itu, soal membantu mempercepat pengurusan izin mendarat dan beroperasi di Indonesia. Juga bersama-sama mempromosikan paket terbang ke Indonesia.
“Saya juga mau Jin Air juga terbang ke Manado, sehingga ibu kota Sulawesi Utara itu semakin hidup pariwisatanya,” ungkap Arief Yahya.
Menpar memaparkan pentingnya rumus 3A yakni Atraksi, Akses dan Amenitas. Soal Atraksi, Arief Yahya yakin potensi Indonesia dan di semua daerah itu bagus. Dari soal culture, nature dan man made-nya bisa diandalkan. Tetapi soal akses, itu tidak bisa diabaikan. "Sebaik, seindah, sesempurna apa pun, kalau tidak ada 'jembatan masuk', terus mau lewat mana wisman itu datang," katanya.
“Kita baru sadar kan? Kalau akses dari Korea ke Indonesia itu sangat minim? Tidak ada LCC, penerbangan yang murah meriah tetapi tetap aman. Bagaimana mau mendapat jumlah wisman banyak kalau aksesnya minim dan mahal,” sambung Arief. Bahkan disebut paket ke Bali itu jauh lebih mahal daripada paket wisata ke Hawaii dari Seoul.
Sedangkan A ketiga, lanjut Arief, adalah Amenitas. Sebuah destinasi tanpa didukung amenitas, seperti hotel, homestay, convention, restoran, kafe, transportasi lokal, mal, toko suvenir, dan lainnya juga tidak menarik wisatawan.
"Fasilitas ini juga harus ada, dan siap untuk membuat destinasi itu kuat. Tiga A itu adalah kebutuhan dasar sebuah destinasi itu akan hidup. Karena itu, harus dikejar dan dikebut terus," tambah Arief Yahya. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.