Terbang ke Lombok
Pertemuan kedua dengan airlines adalah Jin Air Co. Ltd yakni maskapai LCC juga yang merupakan anak perusahaan Korean Air. Sebelumnya Jin Air bernama Air Korea dan berdiri tahun 2008 dengan hanya melayani rute regional di Korea saja.
Pada Oktober 2009, Jin Air mulai terbang ke Makau, Guam dan Bangkok. “Sekarang kami juga terbang ke Honolulu, Hawaii, Phuket, Kinabalu, Laos, dan Filipina,” ujar Lee Kuang, Vice President Jin Air.
Jin Air malah tertarik untuk terbang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Lombok merupakan salah satu dari 10 destinasi prioritas yang sedang dibangun cepat oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Persoalannya juga sama dengan Jeju Air, soal izin untuk mendarat ke Lombok tersebut. “Selain itu, kami harus berpromosi bersama dengan Kemenpar untuk menjual paket wisata dengan tujuan Lombok Indonesia,” kata Lee Kuang.
Menpar Arief Yahya pun menyanggupi dua hal itu, soal membantu mempercepat pengurusan izin mendarat dan beroperasi di Indonesia. Juga bersama-sama mempromosikan paket terbang ke Indonesia.
“Saya juga mau Jin Air juga terbang ke Manado, sehingga ibu kota Sulawesi Utara itu semakin hidup pariwisatanya,” ungkap Arief Yahya.
Menpar memaparkan pentingnya rumus 3A yakni Atraksi, Akses dan Amenitas. Soal Atraksi, Arief Yahya yakin potensi Indonesia dan di semua daerah itu bagus. Dari soal culture, nature dan man made-nya bisa diandalkan. Tetapi soal akses, itu tidak bisa diabaikan. "Sebaik, seindah, sesempurna apa pun, kalau tidak ada 'jembatan masuk', terus mau lewat mana wisman itu datang," katanya.
“Kita baru sadar kan? Kalau akses dari Korea ke Indonesia itu sangat minim? Tidak ada LCC, penerbangan yang murah meriah tetapi tetap aman. Bagaimana mau mendapat jumlah wisman banyak kalau aksesnya minim dan mahal,” sambung Arief. Bahkan disebut paket ke Bali itu jauh lebih mahal daripada paket wisata ke Hawaii dari Seoul.
"Fasilitas ini juga harus ada, dan siap untuk membuat destinasi itu kuat. Tiga A itu adalah kebutuhan dasar sebuah destinasi itu akan hidup. Karena itu, harus dikejar dan dikebut terus," tambah Arief Yahya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.