Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2016, 04:46 WIB

Kritik lain adalah harga paket wisata ke Indonesia yang terlalu mahal. "Ke Honolulu Hawai di Pasifik sana jauh lebih murah dibandingkan ke Bali. Begitu pun ke Thailand, Filipina, dan Kamboja. Karena Korean Air dan Garuda Indonesia yang terbang ke Korea juga masih full service, belum ada penerbangan LCC, low cost carrier yang membuat harga paket lebih murah," keluh Hong Ki-jung.

Soal bahasa, Hong Ki-jung juga menyarankan ada orang Korea yang tidak hanya mengerti bahasa, tetapi juga memahami adat kebiasaan dan perilaku mereka. Mengapa begitu?

"Banyak sekali keluhan seperti itu, bahasa mungkin paham, tetapi pariwisata itu kan tidak sekadar bahasa, tetapi lebih ke hospitality," kata Yoon Ju-young, salah satu Deputy Manager Mode Tour.

Dia juga menyarankan agar Indonesia punya kantor perwakilan di Seoul, bukan di Busan, kota kedua Korea. Lalu, "jurus" yang bisa membuat lebih booming, kata mereka, adalah membuat film dengan artis populer dari Korea dengan mengambil lokasi di destinasi wisata di Indonesia. "Salah satu kunci sukses Korea adalah film itu," kata Yoon.

Menpar Arief Yahya mendengar dengan saksama keluhan mereka. Saat bertemu dengan sekitar 12 perusahaan tour agency dan tour operator, Jumat (3/6/2016), dia juga mendapatkan keluhan yang mirip dengan dua wholeselers yang sudah one on one meeting itu. "Baik, saya sudah catat, ada tiga hal yang harus ditindaklanjuti," ungkap Arief Yahya.

ARSIP BIRO HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK KEMENPAR Menpar Arief Yahya (kiri) memberikan cenderamata Wonderful Indonesia kepada Menteri Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korsel Kim Jong Deok dalam pertemuan di National Museum of Modern and Contemporary Art (MMCA), Seoul, Jumat (3/6/2016).
Pertama, solusi untuk mahalnya tarif tiket pesawat adalah segera membuka LCC, penerbangan murah dari Seoul ke Indonesia, bisa melalui Bali, Jakarta, atau Manado. Ini akan ditindaklanjuti dengan Jeju Air, Jin Air, dan Lion Air sebagai maskapai nasional yang bisa diajak kerja sama. "Ini akan menurunkan harga paket menjadi lebih kompetitif," kata Arief Yahya.

Kedua, membuat paket dengan menjadikan Singapura sebagai hub untuk destinasi Batam-Bintan. Bali sebagai hub pariwisata untuk didistribusikan ke banyak tempat lain di Indonesia. Sementara itu, Jakarta sebagai hub untuk bisnis. Filipina yang tinggal satu jam menuju Manado juga bisa dijadikan hub. "Paket ini juga akan lebih kompetitif dan kami tidak ada masalah dengan Singapura-Batam-Bintan," ungkap Arief.

Ketiga,adalah joint marketing atau marketing activities, seperti Famtrip. Ini akan segera dilakukan untuk memperkenalkan ke jurnalis, travel agent, agar mereka memiliki gambaran dan pengalaman tentang destinasi Indonesia.

"Tiga 'jurus' itulah yang akan dipakai untuk menggenjot pasar Korea," kata Arief Yahya, yang juga didampingi Ketua Asita Asnawi Bahar. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Travel Update
Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Jalan Jalan
Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary
Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Jalan Jalan
Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Travel Update
6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Travel Update
Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Travel Tips
7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

Travel Tips
5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Jalan Jalan
Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Travel Tips
Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Travel Update
Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com