Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian ke Gunung Salak, Lewat Jalur Mana?

Kompas.com - 08/06/2016, 20:42 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Gunung Salak merupakan pilihan yang tepat bagi para pecinta alam di kawasan Jabodetabek. Sebab jaraknya yang tak terlampau jauh memungkinkan untuk melakukan pendakian selama akhir pekan.

Tapi sebelum mendaki Gunung Salak yang terletak di Provinsi Jawa Barat, ada baiknya Anda mengetahui beberapa jalur masuk Gunung Salak yang tak cuma ada satu.  

"Ada banyak jalur, ada Cidahu, Sukamantri, Salak dua. Untuk pendakian biasanya masuk jalur Cidahu," ujar Arif Abdurrahman, selaku staf umum Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak pada KompasTravel, Sabtu (4/6/2016).

Cidahu adalah nama kecamatan di Sukabumi, Jawa Barat. Jika ingin melewati jalur pendakian Cidahu maka rute pendakian yang diambil adalah Javana Spa/Cangkuang, Cidahu menuju Simpang Kawah Ratu, dan menuju Puncak Salak 1 yang memiliki tinggi 2.211 meter di atas permukaan laut.

M LATIEF/KOMPAS.com Teduh suasana di areal perkemahan Gunung Bunder sangat cocok dipilih berkemah dan bersantai. Perkemahan milik pengelola kawasan wisata tersebut berpagar pinus lebat. Bahkan, pinus-pinus berukuran "raksasa" juga tumbuh di kiri dan kanan jalan menuju camping site tersebut.
Untuk mendaki Gunung Salak, pendaki akan dikenakan tiket masuk yang terdiri dari tiket wisatawan nusantara, mancanegara, dan mahasiswa.

"Untuk wisatawan nusantara sekitar Rp 5.000. Saat masuk Cidahu ada pos tiket, bisa langsung dibeli di sana. Tidak perlu di-booking kalau di sini, karena tidak dibatasi jumlah pendakinya seperti gunung lain," kata Arif. 

Saran Agus lainnya, lebih baik bagi para pendaki untuk menggunakan jasa pemandu. Sebab tanaman di Gunung Salak termasuk lebat. Taman Nasional Gunung Halimun-Salak adalah kawasan hutan hujan tropis paling luas di Pulau Jawa.

"Daripada nyasar dan hilang arah lebih baik menyewa pemandu. Tidak mahal kok, kurang lebih seratus ribu," ungkap Arif.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com