Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Tahan Nafsu Anda di Pasar Malam Chiang Mai!

Kompas.com - 09/06/2016, 16:08 WIB
Josephus Primus

Penulis

CHIANG MAI, KOMPAS.com – Hati siapa yang tak berbunga-bunga dan mata siapa yang tak akan lapar memandang hamparan beragam cendera mata, lukisan, kaus-kaus unik, hingga sabun mandi batangan yang dipahat menjadi wujud bintang dan buah-buahan?

Keanekaragaman itu pun masih dilengkapi dengan aneka camilan khas Negeri Gajah Putih. Tengok, roti pisang, buah durian kupas, manisan mangga, dan beragam kuliner Asia dan Eropa yang komplet.  Sementara, harga makanan-makanan itu terhitung karib dengan kondisi kantung.

Makanya, tiga jam berkeliling di Pasar Malam Chiang Mai, pada Selasa (7/6/2016), sejak pukul 19.00 waktu setempat, rasanya tak cukup untuk membendung nafsu berbelanja.

“Tapi tahan dulu, jangan terburu-buru belanja saat kita datang,” begitu pesan  Indra Nugraha, dari Tourism Authority of Thailand (TAT) perwakilan Jakarta yang mendampingi jurnalis bertandang ke tempat itu.

Chiang Mai letaknya sekitar 50 menit penerbangan menggunakan pesawat jet dari ibu kota Thailand, Bangkok menuju utara. Andai diukur jarak di Jawa, jarak kedua kota itu setara dengan jarak Jakarta-Solo, sekitar 450 kilometer.

Kota yang sempat menjadi salah satu pusat penyelenggaraan turnamen olahraga Asia Tenggara (SEA Games) itu memang memanjakan turis, khususnya mancanegara, dengan pasar malam tersebut.

Pasar Malam Chiang Mai terletak di Jalan Besar (Thanon) Chang Khlan. Panjangnya sekitar satu kilometer dengan lalu lintas satu arah menuju Sungai Ping. Konon, menurut warga sekitar, sungai yang berair keruh itu adalah tempat paling romantis untuk memadu kasih.

Pasar Malam Chiang Mai buka setiap hari. Biasanya, mulai ramai sejak sore hingga dini hari. Sementara, pada pagi hingga menjelang sore, aktivitas perdagangan dengan berderet-deret toko di Thanon Chang Khlan memang  menjadi kelaziman.

Di jalan itu kini makin marak hotel dan tempat minum kopi. Adalah resto cepat saji McDonalds yang kali pertama berdiri sebagai tempat nongkrong di sana.

KOMPAS.COM/JOSEPHUS PRIMUS Pasar Malam Chiang Mai, di Thailand, Selasa (7/6/2016),
Selain banyaknya pedagang kakilima di situ, Pasar Malam Chiang Mai memunyai dua lokasi terbesar untuk belanja yakni Kalare dan Asunarm.

Kalkulator

Di pasar itu, pedagang pembeli bisa saling menawar harga. Meskipun, banderol harga sudah dicantumkan di barang dagangan.

Walau ramai sekali orang beradu tawar, ujung-ujungnya, barang dilepas juga ke tangan pembeli. Kok bisa?

Rupanya, jalan tengah dari tawar menawar itu adalah kalkulator. Pedagang cukup mengetik angka di papan sentuh kalkulator dan mengarahkannya kepada pembeli. Kalau pembeli menganggukkan kepala, sudah barang tentu, kedua pihak sudah sepakat soal harga.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Para pedagang di Pasar Malam Chiang Mai, kebanyakan hanya mampu berbahasa Thailand. Banyak dari mereka tak bisa berbahasa Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com