Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kicak, Jajan Khas Kauman yang Muncul Saat Bulan Ramadhan

Kompas.com - 12/06/2016, 08:58 WIB

SAAT bulan Ramadhan tiba, akan banyak bermunculan kuliner yang hanya bisa Anda temui pada bulan tersebut. Di Yogyakarta pun juga ada kuliner yang muncul setahun sekali, yakni kicak.

Anda hanya bisa menemukan makanan ini di kawasan Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Di kawasan ini, setiap bulan puasa, ada pasar sore Ramadhan dan Anda bisa mendapatkan kicak di sana.

Di pasar sore Ramadan ini, banyak yang menjajakan kicak, dan salah satunya adalah Fita (34). Ia menuturkan kicak terbuat dari jadah (ketan yang ditumbuk halus), gula, parutan kelapa, nangka, pandan dan vanili.

Bahan–bahan ini kemudian dicampur menjadi satu dan dikukus. Rasa kicak ini lembut dan manis. Taburan parutan kelapa menambah rasa asin dan gurih dengan aroma buah nangka dan pandan.

Karena rasanya manis dan mengenyangkan sehingga makanan ini tepat untuk mengganti energi setelah seharian berpuasa.

"Ini memang menjadi makanan khas Kauman saat Ramadhan. Ibu dulu yang membuat dan berjualan kicak, sekarang saya yang meneruskan saat Ramadan tiba," jelas Fita.

Selain rasanya yang mantap, harganya pun sangat bersahabat. Fita menjual kicak hanya dengan harga Rp 2.000 tiap bungkusnya. Maka tak heran jajanan ini banyak diburu masyarakat.

Selain kicak, ada juga beragam jajanan pasar khas Jawa, sperti clorot, carang gesing, garang asem, martabak, tahu, sus, agar-agar, hingga aneka minuman segar untuk buka puasa.

Tidak hanya jajanan sejumlah lauk seperti aneka pepes ikan, udang goreng tepung, berbagai sayur juga tersedia di sini.

Pasar sore yang menempati gang dengan lebar kurang lebih dua meter dan panjang 150 meter tersebut telah ada sejak awal tahun 90-an.

Awalnnya hanya tiga orang yang menjajakan lauk pauk disore hari pada bulan Ramadan

Muhammad Chawari, koordinator Pasar Sore Kauman menjelaskan, pasar sore ini berawal dari tiga orang yang memang tiap harinya berjualan sayur dan lauk pauk.

Dan, pada bulan puasa ketiga orang tersebut menggelar dagangannya mulai sore hari.

“Karena dagangan yang mereka jual saat Ramadan laris, kemudian mulai beberapa orang mengikuti untuk berjualan pada sore hari selama Ramadan,” terang Chawari.

Sebelum tahun 1990 pasar sore Ramadan Kauman belum dikelola, baru pada awal 90-an warga RW 10 Kauman mengelola pasar tersebut.

“Awalnya warga berjalan sendiri-sendiri untuk berjualan. Ibu-ibu memasang lapaknya sendiri, kami tidak tega melihat ibu-ibu memasang tenda untuk berjualan. Maka kami berinisiatif untuk mengelolanya secara lebih baik,” terang Chawari.

Pasar Sore Ramadan Kauman dikelola oleh warga RW 10 Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta.

Setiap tahunnya terdapat kurang lebih 55 pedagang yang berjualan di Pasar Sore Ramadan Kauman. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com