Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapankah Waktu Terbaik Mendaki Gunung Merapi?

Kompas.com - 14/06/2016, 22:37 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BOYOLALI, KOMPAS.com - Gunung Merapi di Jawa Tengah bisa jadi opsi wisata pendakian gunung. Dari Gunung Merapi, pendaki juga bisa melanjutkan pendakian ke Gunung Merbabu melewati Kecamatan Selo, Boyolali.

Saat mendaki Gunung Merapi, pendaki bisa melihat leher dan puncak Gunung Merapi dari Pos Pasar Bubrah. Jika cuaca cerah, gradasi warna batuan dan tanah hitam serta abu-abu bisa terlihat.

Nah, kapankah waktu terbaik untuk mendaki Gunung Merapi? Anggota Merapi Merbabu Guide Club, Suroto (43) mengatakan, bulan terbaik untuk mendaki Gunung Merapi adalah Juli hingga September.

"Bulan itu cuacanya sudah bagus dan cerah. Bisa juga melihat matahari terbit dan terbenam dengan bersih. Kalau malam bisa lihat gugusan bintang," kata Suroto kepada KompasTravel di kaki Gunung Merapi beberapa waktu lalu.

Suroto menjelaskan, cuaca setelah bulan September cenderung turun hujan tapi tergolong jarang. Selama bulan Juli hingga September, lanjut Suroto, hujan hampir tak turun.

"Kalau musim gak turun hujan, paling jalur pendakiannya kering dan berdebu," ungkapnya.

Gunung Merapi dengan ketinggian termasuk ke dalam wilayah Taman Nasional Gunung Merapi. Dikutip dari website Taman Nasional Gunung Merapi, secara klimatologis keberadaan Gunung Merapi masuk wilayah iklim muson tropis, yang dicirikan hujan dengan intensitas yang tinggi pada musim hujan (November-April) yang kemudian berganti dengan bulan-bulan kering (April-Oktober).

Gunung Merapi memiliki ketinggian sekitar 2.930 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jika ingin mendaki Gunung Merapi, pendaki bisa melewati jalur pendakian New Selo di Boyolali, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com