KOMPAS.com - Wajah Mohd. Shukreen bin Jafar berbinar waktu bercerita tentang turis Indonesia yang bertandang ke Chiang Mai, Thailand. Siang itu, Jumat (10/6/2016), di dekat Masjid Hidayatul Islam, Lorong Banhaw, Chiang Mai, Shukree berkata, "Makin hari makin banyak orang Indonesia ke sini."
Shukree tidak memungkiri bahwa program wisata halal yang didengungkan pemerintah Thailand sejak setahu silam mendapat respons positif. Khususnya, dari negara-negara yang memunyai penduduk beragama Islam di kawasan Asia Tenggara.
"Sampai kini, turis asal Malaysia paling banyak," tutur bapak tiga anak perempuan ini.
Boleh jadi, dari segi transportasi, turis Malaysia relatif mendapat kemudahan. Pasalnya, ada jalan darat yang menghubungkan Malaysia dan Thailand.
(BACA: Pelesir ke Chiang Mai saat Ramadhan, Mengapa Tidak?)
Namun begitu, yang paling menentukan adalah adanya transportasi udara langsung menuju Chiang Mai. Ketimbang Indonesia, Malaysia sudah melakukan upaya itu.
"Coba ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Chiang Mai. Pasti lebih banyak turis Indonesia yang ke sini," kata Shukree, pria kelahiran Provinsi Pattani, di Thailand selatan ini.
Sebagai perbandingan, setiap hari ada tiga penerbangan dari Malaysia, khususnya dari Kuala Lumpur langsung ke Bandara Internasional Chiang Mai.
Pesawat pengangkut penumpang itu adalah berjenis badan lebar seperti Boeing dan Airbus. "Kalau setiap kali angkut ada seratus penumpang, berapa turis Malaysia yang datang ke sini," tuturnya.
Lalu, pencapaian pada 2014 itu pun menunjukkan penurunan 16,27 persen. Soalnya, pada 2013, jumlah turis Asia Tenggara yang melancong ke Thailand mencapai 594.251 orang.
(BACA: Berolahraga Sembari Pelesiran, Thailand Tempatnya)
Lantaran penurunan itulah, pemerintah Thailand tidak tinggal diam. Pada 2015 lalu, pemerintah Thailand menggelar Thailand Travel Mart (TTM) 2015 dengan tema wisata halal. Lalu, pada 2016, TTM+ 2016 mengusung tema pariwisata olahraga. Acara itu dilaksanakan di Chiang Mai pada 8 sampai dengan 10 Juni.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.