Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiliana Kopa, Menjaga Tenun, Merawat Bena

Kompas.com - 17/06/2016, 17:22 WIB

”Di sini kami tidak bisa hanya menyebarkan brosur. Orang harus melihat sendiri bagaimana alat itu bekerja,” kata Emi yang juga menggunakan saringan air untuk air minum sehingga tak perlu lagi memasak air.

Terbakar

Menjalani periode kedua sebagai pengurus pengelolaan Kampung Bena, sejak September 2013 Emi dan keluarganya tak lagi memiliki rumah adat. Saat dia tengah menemani anak keduanya yang demam di rumah sakit, rumahnya terbakar.

”Saya pulang rumah itu tinggal tumpukan arang,” ucap Emi tentang rumah panggung berlantai kayu dan beratap alang-alang yang ditinggali keluarganya turun-temurun. Padahal, bagi warga Bena, rumah adat adalah simbol perlindungan dan keberlangsungan hidup berkeluarga.

Tanduk kerbau yang disusun di depan rumah dan lukisan kuda mengingatkan mereka agar hidup bergotong royong dan bekerja keras. Darah kerbau yang disembelih dioleskan di tiang ngadu, rumah kecil yang menunjukkan simbol leluhur lelaki. Sementara simbol leluhur perempuan disebut bhaga.

Tanpa rumah adat keluarga, Emi menanggung rasa malu. Seiring berjalannya waktu, dia belum juga mampu membangun kembali rumah keluarga. Biaya pembangunan rumah adat mencapai Rp 482 juta karena harus melalui ritual tertentu.

Selain semua material seperti bambu, kayu dan alang-alang sudah tersedia, ada berbagai ritual pada proses pembangunan rumah adat yang dibangun secara gotong royong selama 2 bulan 32 hari. Dia juga harus menyediakan puluhan ternak selama proses pembangunan berlangsung. (Chris Pudjiastuti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com