UNGARAN, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Sidomuncul, Irwan Hidayat percaya bahwa sektor pariwisata jika digarap dengan serius akan menghidupi masyarakat dengan sejahtera. Bahkan pemilih perusahaan jamu terbesar di Indonesia ini memproyeksikan pada tahun 2020 Indonesia bisa hidup dari pariwisata.
"Tahun 2020 saya yakin Indonesia bisa hidup dari pariwisata," kata Irwan dalam sebuah acara amal yang di Agrowisata Sidomuncul, Jumat (17/6/2016) siang.
Tak hanya yakin, Irwan pun sejak 2010 mulai mengonsep iklan produk-produk Sidomuncul dengan latar sejumlah destinasi wisata Indonesia.
"Dua persen keuntungan perusahaan, jika diberikan kepada masyarakat, saya pikir tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu saya ada ide, bagaimana menggabungkan promosi sekaligus bisa membantu. Kita bisa melakukan sesuatu dengan dana iklan," jelasnya.
Lantas bagaimana iklan membantu? Pada tahun 2010, Irwan memulai proyek iklan berbasis pariwisata dengan lokasi di Papua untuk produk Kuku Bima Energi. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan.
Menurut keyakinan Irwan, tak baik melawan kodrat alam. Matahari terbit dari timur, maka dari wilayah timur lah revolusi ikan Sidomuncul akan dimulai.
"Kuku Bima Energi, iklan wisata dibuat di Irian, ada lagunya Sajojo. Kenapa saya memulai dari timur? Kalau mulai dari barat saya melanggar kodrat alam. Sebab matahari terbit dari timur," ujarnya.
Ambon dipilih lantaran di sana pernah berkecamuk konflik sosial. "Kita buat iklan 'Semua Orang Bersaudara'," kata Irwan.
Selain alasan klise, sebenarnya Irwan melihat kawasan Indonesia Timur adalah daerah yang tertinggal dan miskin. Dengan mengangkat potensi wisata yang ada, ia ingin masyarakat dapat menikmati hasilnya dari peningkatan kunjungan wisatawan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.