Ia sekali lagi menegaskan, alasan dirinya memilih iklan pariwisata karena ingin agar orang Indonesia hidup dari pariwisata.
Secara berkelakar Irwan menyebut, target paling meleset dari adanya iklan pariwisata tersebut adalah minimal orang Indonesia mengetahui bahwa banyak bagian dari Indonesia yang belum diketahui ternyata tempatnya indah. "Kalau tidak bisa ke sana kan bisa tahu dari iklan. Oh ternyata tempat di sana itu bagus," cetusnya.
Keyakinan tentang sektor pariwisata yang menjanjikan ini rupanya tak hanya berhenti pada tatanan konsep dan slot iklan saja. Namun telah memengaruhi jiwa entrepreneur seorang Irwan yang dulu hanya berkecimpung dalam dunia jamu dan farmasi yang kini merambah ke bisnis kuliner dan perhotelan.
Maka dalam hitungan tahun, bisnis keluarga besar Sidomuncul telah merambah ke kedua sektor ini. Di Jawa Tengah, sebut saja Mak Engking, Koena-Koeni dan Bumbu Desa merupakan salah satu gurita bisnis Sidimuncul.
Di bidang perhotelan, Sidomuncul punya hotel berbintang bernuansa Jawa, bernama Hotel Tentrem.
Jawa Tengah, khususnya Semarang di masa mendatang, menurut Irwan, adalah kota yang sangat mudah diakses dengan adanya jalan trans nasional. Diperkirakan akan banyak wisatawan mengunjungi kota Lumpia ini.
"Kenapa saya siapkan itu semua? Karena tempat ini (Agrowisata Sidomuncul) saja dikunjungi 8 ribu orang per bulan. Kalau turis datang mau dikasih apa?" kata Irwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.