SENTANI, KOMPAS.com - Tari Isolo atau Isosolo menjadi salah satu tarian yang selalu ada dalam Festival Danau Sentani (FDS). Tarian ini merupakan tari yang melambangkan kerukunan antarsuku.
"Ini kedua kalinya saya hadir dalam Festival Danau Sentani, dan saya selalu merinding saat melihat bagaimana keriuhan suara tifa dan tarian di atas perahu ini," kata Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, Hari Untoro Dradjat, kepada KompasTravel, Senin (20/6/2016).
Hari menambahkan jika warna-warni yang menghiasi lukisan wajah yang menghiasi penari di atas perahu semakin menambah semarak suasana tari ini.
KompasTravel berkesempatan langsung melihat bagaimana perahu dari masing-masing kampung di sekitar Danau Sentani datang ke daratan sambil membawa hasil bumi untuk diberikan.
"Jadi misalnya kampung A meminta hasil bumi kepada kampung B, lalu Kampung B mulai menanam kurang lebih selama 6 bulan. Ketika hasil buminya sudah panen, maka kampung B akan membawanya dengan perahu ke kampung A. Tari inilah yang dibawakan saat perjalanan ke kampung," kata Chris.
Ada belasan perahu yang turut serta dalam FDS 2016, di mana masing-masing perahu membawa hasil bumi dan ternak.
Acara ini dimeriahkan dengan tarian, tur wisata danau sentani, pameran, serta lomba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.