Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiwah, Rukun Kematian Penuh Kebahagiaan

Kompas.com - 21/06/2016, 14:20 WIB

”Ini sangat berarti bagi kami orang Dayak karena seperti melunasi utang, tiwah itu wajib harus dilaksanakan. Kami begitu bahagia karena kami percaya roh mereka sudah bersama Sang Pencipta,” ujar Kristino Sumedi (22), warga Kota Palangkaraya.

Wisata adat

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Katingan, Mido mengatakan, kekayaan budaya, adat, dan istiadat di Kalteng merupakan potensi wisata yang luar biasa. Upacara tiwah selalu menjadi langganan para turis, baik lokal maupun asing.

”Mereka datang dari negara asal mereka untuk melihat upacara ini. Beberapa kali kami mendapatkan e-mail dari luar negeri yang menanyakan jadwal tiwah,” kata Mido.

Pemkab Katingan memang sengaja membuat upacara ini untuk menarik para turis. Tidak main-main, mereka merogoh kocek Rp 750 juta untuk mengadakan upacara kematian itu. Anggaran digunakan untuk membeli hewan kurban dan berbagai perlengkapan lainnya.

”Selain untuk wisata, ini adalah bentuk partisipasi pemerintah dalam menjaga kebudayaan asli daerah,” kata Wakil Bupati Katingan, Sakariyas, yang saat itu bersama-sama masyarakat menari dan menyanyi dalam upacara.

Sakariyas menambahkan, dengan adanya upacara tiwah, pemerintah berharap pemuda Dayak lebih mengenal identitas asli. ”Hanya di tangan para pemudalah kebudayaan asli Dayak tetap dijaga,” ujarnya.

Mulai ditinggalkan

Pemrakarsa Komunitas Folks of Dayak, komunitas pemuda Dayak yang mencari berbagai sumber untuk mencari sejarah dan jejak suku Dayak di Indonesia, Cakra Wirawan, mengatakan, upacara tiwah dahulu kala hanya dilakukan oleh orang Kaharingan. Seiring berjalannya waktu, orang dengan agama lain pun bisa melaksanakan upacara itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com