Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Toba, Lubang hingga Lampu Padam

Kompas.com - 23/06/2016, 15:12 WIB

Rp 21 triliun

Pemerintah berencana membangun Danau Toba dengan dana Rp 21 triliun melalui Badan Otorita Danau Toba yang bakal dibentuk. Sebesar Rp 10 triliun merupakan dana dari pemerintah dan Rp 11 triliun dari investor.

”Kalau bisa secepatnya bisa saya rasakan pembangunan itu. Tapi mungkin baru 10 tahun lagi terasa. Semoga saya masih bisa menikmati,” kata Posman Sitindaon (60), pedagang suvenir di Parapat, Simalungun.

Infrastruktur sekeliling Toba buruk. Jalan di lokasi wisata, baik di Samosir, Parapat, maupun Balige, sempit, tidak rata dan banyak tanpa trotoar. Penerangan jalan minim, bahkan di sejumlah kawasan tidak ada.

Menyusuri Tuktuk hingga Ambarita di Pulau Samosir naik sepeda atau sepeda motor, misalnya, butuh tenaga ekstra karena jalan rusak. Kegiatan itu biasa dilakukan wisatawan.

Sepenggal jalan di Tuktuk yang kanan-kirinya dipenuhi hotel lumayan halus. Ada trotoar sempit di kanan-kiri jalan. Namun, menurut Annette, trotoar itu berbahaya karena dibangun di atas parit dan konstruksinya tidak menggunakan besi sebagai fondasi.

”Itu hanya semen. Sewaktu-waktu bisa ambrol. Semua harus dibongkar kalau ingin wisatawan selamat,” kata Annette.

Jalan selanjutnya dari Tuktuk ke Ambarita sepanjang sekitar 3 kilometer rusak parah dan bergelombang. Karena tidak tersedia angkutan umum, banyak turis asing menyewa sepeda motor untuk berkeliling Samosir.

Tak sedikit dari wisatawan yang jatuh dan terluka karena jalan rusak. Cukup mudah menemukan parit lebih tinggi dari jalan, yang membuat air gampang merusak jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com