Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambangi Kubur dan Tengkorak di Gua Londa

Kompas.com - 08/07/2016, 12:01 WIB

Tim Redaksi

TORAJA, KOMPAS.com - Jika Anda ke Toraja, sebuah tujuan wisata yang berjarak sekitar 8 jam perjalanan dengan bus dari Makassar, Sulawesi Selatan, pastikan anda tidak melewatkan Londa.

Para pemandu wisata di Toraja bilang, jika anda belum ke Londa maka Anda belum ke Toraja. Ya, di Londa Anda akan berwisata yang tak lazim. Mengunjungi kubur!

Tapi jangan ngeri lebih dulu. Kubur atau makan di Londa tidak seperti makam pada umumnya. Tradisi orang Toraja yang bertahan ratusan tahun, membuat makam di Londa menjadi unik dan layak dikunjungi.

Makam di Londa merupakan gua alam di sebuah tebing batu.

Objek wisata ini berada di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi. Lokasinya sekitar 7 kilometer arah Selatan Kota Rantepao, yang merupakan pusat pariwisata dan akomodasi bagi wisatawan.

Londa mudah dicapai dengan kendaraan umum baik mobil, motor sewaan, ataupun ojek. Sebuah gapura menjadi sambutan selamat datang di Londa. Bayarlah karcis masuk dan sewalah lampu petromaks.

Jangan lupa petromaks

Anda wajib membawa penerang untuk masuk ke gua alam Londa. Seorang pemandu yang akan membawa petromaks akan menemani perjalanan anda.

Sewa petromaks hanya Rp 30.000 dan Anda bisa memberikan tips sesuka hati kepada pemandunya.

Sejumlah anak tangga harus dituruni sebelum mencapai tebing batu yang lumayan tinggi. Di tebing batu itulah terdapat gua alam yang dipenuhi labirin dengan stalagtit dan stalagmitnya.

Di depan tebing batu terdapat erong (peti mati) yang diletakkan di celah-celah batu. Posisi erong menunjukkan strata sosial dari orang yang dimakamkan sewaktu dia hidup. Semakin tinggi posisi erong semakin tinggi strata sosialnya.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Pemandu berlampu minyak mengantar wisatawan berkunjung ke pemakaman di gua masyarakat Toraja di Londa, Rantepao, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/12/2013).
Beberapa erong nampak digantung di batu. Dahulu kala, erong memang digantung untuk menghindari binatang buas dan pencurian. Karena di dalam erong ikut disertakan barang-barang berharga milik yang meninggal.

Di tebing Londa, ada beberapa erong yang diletakkan di lokasi yang lumayan tinggi. Menurut pemandu, erong itu milik keluarga bangsawan, sehingga harus berada lebih tinggi dari yang lain.

Sebuah lubang batu yang mirip etalase, diletakkan berjajar tau-tau (patung kayu) yang dipahat semirip mungkin dengan orang yang meninggal. Satu patung mewakili satu orang, dan didandani sesuai dengan strata sosialnya sewaktu masih hidup.

Beberapa tau-tau bernilai tinggi karena sudah berusia ratusan tahun. Bawalah senter kepala untuk masuk ke gua.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com