Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barang "Vintage" sampai Ramalan Jodoh Ada di Tempat Nongkrong Ini!

Kompas.com - 15/07/2016, 09:24 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com
– "Mau ke mana?" sering menjadi konflik di kalangan anak muda zaman sekarang, terutama ketika akhir pekan tiba. Persoalan ini tak jarang dipecahkan dengan sahutan "Terserah deh" atau "Bebas saja" yang berujung pada batalnya acara.

Di kota besar seperti Jakarta, pilihan tempat "nongkrong" untuk anak muda umumnya terbatas di mal saja. Padahal, ada berbagai tempat tujuan lain jika berniat mengulik Ibu Kota, salah satunya adalah pasar malam.

Keberadaan pasar malam cenderung dipandang sebelah mata dan dilupakan oleh muda-mudi, karena citranya yang kampungan dan tertinggal. Namun, hiburan rakyat ini sebenarnya masih banyak ada di sela gedung-gedung tinggi Jakarta.

Pasar malam Kota Tua, misalnya. Di sana, lapak-lapak pedagang digelar sepanjang trotoar Stasiun Kota sampai ke tengah alun-alun Kota Tua. Mereka menjual berbagai macam barang sehari-hari, mulai dari tas sampai sepatu.

Harga yang ditawarkan oleh para pedagang juga bersaing. Jika bisa menawar dengan baik, Anda akan membawa pulang banyak kantong belanja. Kaus yang diberi banderol Rp 30.000, misalnya, masih dapat ditawar hingga jadi setengah harga.

Bila tidak ingin belanja, Anda bisa pula sekadar iseng mencoba jasa peramal nasib melalui garis tangan. Tebakan mereka dapat menjadi hiburan atau—jika ingin dianggap serius—peringatan agar Anda lebih waspada menjalani hidup.

Siapa tahu juga dapat inspirasi soal jodoh idaman dari sini, kan? Satu lagi, pelayanan para peramal ini diwarnai juga dengan wewangian beraroma unik yang bisa Anda beli pula. Sebelum mereka membaca nasib, umumnya wewangian akan diusapkan ke tangan Anda.

Thinkstock Pasar malam Kota Tua menjual berbagai macam barang sehari-hari, mulai dari tas sampai sepatu

Vintage, legendaris, sekaligus seru

Asyiknya, Kota Tua mudah dijangkau dengan menumpangi berbagai transportasi umum, seperti kereta, bus Transjakarta, dan angkot. Situs wisata ini juga terhitung strategis, karena ada stasiun dan perhentian bus di dekatnya.

Dagangan di pasar malam baru mulai dibuka pada sore hari. Jika ingin berjalan-jalan dari pagi, Anda bisa menghabiskan waktu dengan mengunjungi berbagai museum yang ada di sana.

Di kawasan Kota Tua, setidaknya ada Museum Sejarah Jakarta, Museum Bank Indonesia, dan Museum Bank Mandiri. Cukup menyiapkan Rp 3.000 sampai Rp 5.000 untuk tiket masuk ke museum.

Lalu, sekitar pukul tiga atau empat sore, penyewaan sepeda ontel mulai dibuka. Anda diizinkan memakai sepeda untuk berputar-putar Kota Tua dengan membayar Rp 20.000 per 30 menit.

Thinkstock Jika bisa menawar dengan baik, Anda akan membawa pulang banyak kantong belanja.

Saat perut "keroncongan", Kota Tua pun punya jawabannya. Kawasan ini menyajikan berbagai makanan yang dijajakan di kaki lima hingga restoran berkelas.

Di sini, Anda dapat menemukan minuman es selendang mayang segar hingga kerak telor yang legendaris. Ada juga kafe seperti Djakarte dan Café Batavia, yang menyajikan suasana bertema vintage ala zaman Belanda dan tentunya beragam pilihan menu lezat.

Di sela kesibukan belanja dan mengitari pasar malam Kota Tua, Anda sebaiknya tidak lupa mengabadikan momen. Kelap-kelip lampu hias dari lapak-lapak pedagang berlatar gedung berarsitektur kuno siap menjadi background foto atau video yang sayang untuk dilewatkan.

Anda dapat melakukan beberapa trik untuk mendapatkan hasil foto maksimal pada malam hari yang kondisinya pencahayaannya minim. Salah satu trik itu adalah menyalakan lampu flash dari smartphone teman-teman untuk menerangi sekitar lokasi.

Trik lain, Anda dapat mengandalkan fasilitas flash screen pada ponsel saat selfie. Trik ini bisa ditemukan pada smartphone seperti Samsung Galaxy S7. Fitur ini menggunakan layar handphone sebagai sumber pencahayaan dan memastikan hasil selfie tetap terang meski diambil di lokasi berpencahayaan redup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com